Kondisi subluksasi atau posisi saraf tulang belakang yang terjepit atau tertekan akan menyebabkan banyak penyakit. Selain mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, kondisi ini akan mengganggu fungsi jaringan sehingga organ tubuh tidak bekerja maksimal.
Diungkapkan oleh ahli chiropractic asal New Zealand Joanna Wilson, D.c dari chiropractic Indonesia, kondisi tersebut bisa diatasi dengan chiropractic.
"Chiropractic merupakan terapi menggunakan tangan yang dilakukan bukan hanya untuk mereka yang memiliki keluhan sakit di tulang belakang, tapi juga keluhan penyakit lain. Ini juga termasuk penyakit yang dialami bayi, anak-anak, dewasa, wanita hamil, bahkan lansia," ungkap Joanna saat ditemui di Chiropractic Indonesia, Gandaria City, Jakarta seperti ditulis Rabu (10/7/2013).
Selain aman, terapi ini hanya membutuhkan sekitar 5-10 menit setiap sesinya. Menurut Joanna, jika ada yang tertarik melakukan terapinya, di awal pertemuan ia menyebut pasiennya harus konsultasi terlebih dahulu. Setelah Joanna tahu keluhannya, ia akan meminta pasien untuk melakukan rontgen tulang belakang. Setelah itu, baru pasien menjalankan terapinya.
Lebih jelasnya, Joanna memperlihatkan langkah-langkah chiropractic secara umum.
1. Pemeriksaan panjang kaki
Foto 1. Pemeriksaan panjang kaki
Menurut Joanna, hal ini dilakukan untuk melihat ketidakseimbangan kaki dalam menopang beban tubuh.
2. Adjustment area Lumba atau Panggul
Foto 2. Adjustment area Lumba atau Panggul (1)
Pada tahap ini, Joanna juga akan melihat kondisi panggul pasien terlebih dahulu. Setelah itu, jika ada ketidaksesuaian ia akan melakukan terapi. Terapinya sederhana, hanya menempatkan tangannya pada panggul, sambil meminta pasien menarik dan menghembuskan napas.
Foto 3. Adjustment area Lumba atau Panggul (2)
3. Adjustment area pinggang
Tahap ini bertujuan untuk membuat rileks tulang belakang.
Foto 4. Adjustment area pinggang
4. Adjustment punggung
Foto 5. Adjustment punggung
5. Adjustment panggul
Foto 6. Adjustment panggul. Jika sebelumnya koreksi panggul dari belakang, di tahap ini ketinggian panggul akan dilihat kembali keseimbangannya dari posisi tengkurap.
6. Adjustment leher
Foto 7. Adjustment leher
7. Tahap akhir relaksasi otot leher
Foto 8. Relaksasi otot leher
(Fit/Igw)
Diungkapkan oleh ahli chiropractic asal New Zealand Joanna Wilson, D.c dari chiropractic Indonesia, kondisi tersebut bisa diatasi dengan chiropractic.
"Chiropractic merupakan terapi menggunakan tangan yang dilakukan bukan hanya untuk mereka yang memiliki keluhan sakit di tulang belakang, tapi juga keluhan penyakit lain. Ini juga termasuk penyakit yang dialami bayi, anak-anak, dewasa, wanita hamil, bahkan lansia," ungkap Joanna saat ditemui di Chiropractic Indonesia, Gandaria City, Jakarta seperti ditulis Rabu (10/7/2013).
Selain aman, terapi ini hanya membutuhkan sekitar 5-10 menit setiap sesinya. Menurut Joanna, jika ada yang tertarik melakukan terapinya, di awal pertemuan ia menyebut pasiennya harus konsultasi terlebih dahulu. Setelah Joanna tahu keluhannya, ia akan meminta pasien untuk melakukan rontgen tulang belakang. Setelah itu, baru pasien menjalankan terapinya.
Lebih jelasnya, Joanna memperlihatkan langkah-langkah chiropractic secara umum.
1. Pemeriksaan panjang kaki
Foto 1. Pemeriksaan panjang kaki
Menurut Joanna, hal ini dilakukan untuk melihat ketidakseimbangan kaki dalam menopang beban tubuh.
2. Adjustment area Lumba atau Panggul
Foto 2. Adjustment area Lumba atau Panggul (1)
Pada tahap ini, Joanna juga akan melihat kondisi panggul pasien terlebih dahulu. Setelah itu, jika ada ketidaksesuaian ia akan melakukan terapi. Terapinya sederhana, hanya menempatkan tangannya pada panggul, sambil meminta pasien menarik dan menghembuskan napas.
Foto 3. Adjustment area Lumba atau Panggul (2)
3. Adjustment area pinggang
Tahap ini bertujuan untuk membuat rileks tulang belakang.
Foto 4. Adjustment area pinggang
4. Adjustment punggung
Foto 5. Adjustment punggung
5. Adjustment panggul
Foto 6. Adjustment panggul. Jika sebelumnya koreksi panggul dari belakang, di tahap ini ketinggian panggul akan dilihat kembali keseimbangannya dari posisi tengkurap.
6. Adjustment leher
Foto 7. Adjustment leher
7. Tahap akhir relaksasi otot leher
Foto 8. Relaksasi otot leher
(Fit/Igw)