Ribuan wanita muda yang mengalami kanker masih bisa memiliki anak usai kemoterapi dengan obat yang baru ditemukan. Obat percobaan berkode AS101 diklaim bisa melindungi indung telur dari kerusakan.
Usai menjalani kemoterapi untuk menyelamatkan jiwanya, sebanyak 10 persen perempuan di bawah 30 tahun dan 60 persen pada pertengahan 30 tahun menjadi kurang subur. Dan dengan obat yang telah diuji coba pada tikus oleh ilmuwan dari Tel Hashomer Hospital Israel dan Bar-llan University diharapkan bisa mengubah pengobatan kanker manusia dalam beberapa tahun mendatang.
Banyak wanita muda saat ini memilih membekukan telurnya sebelum kemoterapi. Tapi, tingkat keberhasilan kehamilan dari sel telur yang beku bisa rendah sekitar 2 persen.
Dengan obat tersebut, para ahli bisa memberikan perubahan. "Hasil awal menjanjikan," kata Dr Anthea Martin dari Cancer Research UK, seperti dikutip TheSun, Rabu (10/7/2013).
(Mel/*)
Usai menjalani kemoterapi untuk menyelamatkan jiwanya, sebanyak 10 persen perempuan di bawah 30 tahun dan 60 persen pada pertengahan 30 tahun menjadi kurang subur. Dan dengan obat yang telah diuji coba pada tikus oleh ilmuwan dari Tel Hashomer Hospital Israel dan Bar-llan University diharapkan bisa mengubah pengobatan kanker manusia dalam beberapa tahun mendatang.
Banyak wanita muda saat ini memilih membekukan telurnya sebelum kemoterapi. Tapi, tingkat keberhasilan kehamilan dari sel telur yang beku bisa rendah sekitar 2 persen.
Dengan obat tersebut, para ahli bisa memberikan perubahan. "Hasil awal menjanjikan," kata Dr Anthea Martin dari Cancer Research UK, seperti dikutip TheSun, Rabu (10/7/2013).
(Mel/*)