Menghilangkan emosi negatif pada diri sendiri dapat diatasi dengan hipnoterapi. Namun tidak sedikit yang beranggapan salah mengenai teknik terapi ini. "Banyak anggapan salah yang beredar di masyarakat tentang Hipnoterapi," ujar Hipnoterapis, Dr. MTh. Widya Saraswati CCH., CT seperti ditulis Senin (15/6/2013).
Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi hipnosis (tidur). Hipnosis merupakan proses menembus faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya pemikiran atau sugesti tertentu.
Widya memandang hipnoterapi sebagai suatu seni dan teknik. "Saya lebih mendefinisikan hipnoterapi sebagai seni dan teknik menembus pikiran bawah sadar," jelas wanita dengan predikat Certified Clinical Hypnoterapist (CCH) ini.
Pandangan yang salah yang kerap beredar di masyarakat, yaitu:
1. Hipnoterapi sebagai praktik supranatural
"Tidak sedikit yang menyebutnya sebagai praktik supranatural sehingga banyak juga yang membuat jadi bahaan candaan dengan menyebut Clinical dengan sebutan klenik," papar Widya.
2. Bentuk penguasaan pikiran
"Sebenarnya bukan penguasaan pikiran, karena yang menguasai pikiran itu ya diri sendiri. Terapis hanya sebagai navigator seperti berkendara yang ingin sampai tujuan nah terapis hanya menunjukan jalan," lanjutnya.
3. Dapat digunakan untuk mengubah kepribadian
"Bukan mengubah kepribadian namun terapis membantu mengeluarkan atau membuang emosi negatif dan kemudian membantu orang memprogram kembali pikiran menjadi hal positif," terang Widya yang menyempatkan berkunjung ke Liputan6.com Rabu lalu.
4. Hipnoterapi mengakibatkan lupa ingatan
Widya mengatakan "Hipnoterapi bukan membuat seseorang lupa akan ingatannya namun sekali lagi hanya membantu memprogram ulang pikiran menjadi hal-hal positif".
5. Sebagai bentuk brain washing
"Karena yang dapat menguasai pikiran kliennya sendiri.Keberhasilan hipnoterapi ini tergantung pada diri klien sendiri, meghendaki atau tidak masukan yang diberikan terapis jika menolak maka kemungkinan masalah sulit diatasi," jawabnya.
(Mia/Abd)
Hipnoterapi adalah terapi yang dilakukan pada subjek dalam kondisi hipnosis (tidur). Hipnosis merupakan proses menembus faktor kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya pemikiran atau sugesti tertentu.
Widya memandang hipnoterapi sebagai suatu seni dan teknik. "Saya lebih mendefinisikan hipnoterapi sebagai seni dan teknik menembus pikiran bawah sadar," jelas wanita dengan predikat Certified Clinical Hypnoterapist (CCH) ini.
Pandangan yang salah yang kerap beredar di masyarakat, yaitu:
1. Hipnoterapi sebagai praktik supranatural
"Tidak sedikit yang menyebutnya sebagai praktik supranatural sehingga banyak juga yang membuat jadi bahaan candaan dengan menyebut Clinical dengan sebutan klenik," papar Widya.
2. Bentuk penguasaan pikiran
"Sebenarnya bukan penguasaan pikiran, karena yang menguasai pikiran itu ya diri sendiri. Terapis hanya sebagai navigator seperti berkendara yang ingin sampai tujuan nah terapis hanya menunjukan jalan," lanjutnya.
3. Dapat digunakan untuk mengubah kepribadian
"Bukan mengubah kepribadian namun terapis membantu mengeluarkan atau membuang emosi negatif dan kemudian membantu orang memprogram kembali pikiran menjadi hal positif," terang Widya yang menyempatkan berkunjung ke Liputan6.com Rabu lalu.
4. Hipnoterapi mengakibatkan lupa ingatan
Widya mengatakan "Hipnoterapi bukan membuat seseorang lupa akan ingatannya namun sekali lagi hanya membantu memprogram ulang pikiran menjadi hal-hal positif".
5. Sebagai bentuk brain washing
"Karena yang dapat menguasai pikiran kliennya sendiri.Keberhasilan hipnoterapi ini tergantung pada diri klien sendiri, meghendaki atau tidak masukan yang diberikan terapis jika menolak maka kemungkinan masalah sulit diatasi," jawabnya.
(Mia/Abd)