Banyak penyanyi paduan suara membuktikan manfaat menyanyi yang dapat menenangkan dan memunculkan ikatan yang berasal dari himne serempak.
Peneliti Norwegia menemukan bahwa bernyanyi dalam paduan suara dapat membantu membentuk ikatan sosial, sementara penelitian di Inggris 2007 menemukan para penyanyi paduan suara (choristers) lebih mampu mengatasi stres.
Sebuah studi eksplorasi baru dari Swedia mengungkapkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara mungkin tidak hanya mempromosikan kesejahteraan, dan kolaborasi hubungan sosial antara mental dan emosional, serta baik untuk kesehatan jantung dilansir Huffingtonpost, Senin (15/7/2013).
Untuk mempelajari manfaat menyanyi paduan suara pada tubuh, para peneliti di Akademi Sahlgrenska di Universitas Gothenburg Swedia mempelajari denyut jantung dari anggota paduan suara di sekolah tinggi. Hasil yang ditemukan musikolog Bjorn Vickoff menjelaskan bahwa tidak hanya detak jantung para anggota paduan suara yang melambat ketika bernyanyi tapi secara bertahap disinkronisasi dengan tempo lagu.
Hal ini ditulis dalam Frontiers di Neuroscience pekan ini."Saat Anda mengeluarkan napas (saat menyanyi) Anda mengaktifkan saraf vagus yang saat berpikir hal tersebut berhubungan dari batang otak ke jantung. Dan ketika itu jantung berdetak lebih lambat," kata Vickhoff BB.
Hal tersebut mengacu pada saraf kompleks yang diyakini dihubungkan dengan kesehatan emosional. Sama seperti cara saat yoga, pernapasan dikendalikan dann memiliki efek positif pada jantung dan tekanan darah dalam jangka panjang.
Vickhoff juga mengatakan bahwa paduan suara, seperti yoga, mungkin bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
"Bernyanyi mengatur aktivitas di saraf vagus yang terlibat dalam kehidupan emosional kita dan komunikasi kita dengan orang lain, misalnya, mempengaruhi timbre vokal kami,"katanya.
"Lagu dengan frase panjang mencapai efek yang sama seperti latihan pernapasan dalam yoga . Dengan kata lain, melalui lagu kita bisa latihan kontrol tertentu atas keadaan mental," tambahnya.
Sinkronisasi detak jantung anggota paduan suara juga dapat meningkatkan kemampuan dalam pembentukan ikatan sosial menurut Vickhoff.
"Ini adalah cara yang indah untuk merasa Anda tidak sendirian tapi dengan orang lain yang merasakan hal yang sama," ungkapnya.
"Ini hanyalah satu penelitian kecil, dan temuan ini mungkin tidak berlaku untuk penyanyi lain. Tapi semua agama dan budaya memiliki beberapa ritual lagu, dan itu tergoda untuk bertanya apa ini bisa berarti tentang pengalaman musik bersama dan spiritualitas komuna," papar Vickhoff.
(Mia/Abd)
Peneliti Norwegia menemukan bahwa bernyanyi dalam paduan suara dapat membantu membentuk ikatan sosial, sementara penelitian di Inggris 2007 menemukan para penyanyi paduan suara (choristers) lebih mampu mengatasi stres.
Sebuah studi eksplorasi baru dari Swedia mengungkapkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara mungkin tidak hanya mempromosikan kesejahteraan, dan kolaborasi hubungan sosial antara mental dan emosional, serta baik untuk kesehatan jantung dilansir Huffingtonpost, Senin (15/7/2013).
Untuk mempelajari manfaat menyanyi paduan suara pada tubuh, para peneliti di Akademi Sahlgrenska di Universitas Gothenburg Swedia mempelajari denyut jantung dari anggota paduan suara di sekolah tinggi. Hasil yang ditemukan musikolog Bjorn Vickoff menjelaskan bahwa tidak hanya detak jantung para anggota paduan suara yang melambat ketika bernyanyi tapi secara bertahap disinkronisasi dengan tempo lagu.
Hal ini ditulis dalam Frontiers di Neuroscience pekan ini."Saat Anda mengeluarkan napas (saat menyanyi) Anda mengaktifkan saraf vagus yang saat berpikir hal tersebut berhubungan dari batang otak ke jantung. Dan ketika itu jantung berdetak lebih lambat," kata Vickhoff BB.
Hal tersebut mengacu pada saraf kompleks yang diyakini dihubungkan dengan kesehatan emosional. Sama seperti cara saat yoga, pernapasan dikendalikan dann memiliki efek positif pada jantung dan tekanan darah dalam jangka panjang.
Vickhoff juga mengatakan bahwa paduan suara, seperti yoga, mungkin bermanfaat bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
"Bernyanyi mengatur aktivitas di saraf vagus yang terlibat dalam kehidupan emosional kita dan komunikasi kita dengan orang lain, misalnya, mempengaruhi timbre vokal kami,"katanya.
"Lagu dengan frase panjang mencapai efek yang sama seperti latihan pernapasan dalam yoga . Dengan kata lain, melalui lagu kita bisa latihan kontrol tertentu atas keadaan mental," tambahnya.
Sinkronisasi detak jantung anggota paduan suara juga dapat meningkatkan kemampuan dalam pembentukan ikatan sosial menurut Vickhoff.
"Ini adalah cara yang indah untuk merasa Anda tidak sendirian tapi dengan orang lain yang merasakan hal yang sama," ungkapnya.
"Ini hanyalah satu penelitian kecil, dan temuan ini mungkin tidak berlaku untuk penyanyi lain. Tapi semua agama dan budaya memiliki beberapa ritual lagu, dan itu tergoda untuk bertanya apa ini bisa berarti tentang pengalaman musik bersama dan spiritualitas komuna," papar Vickhoff.
(Mia/Abd)