Sukses

Untuk Bayar Utang, Ugan Terpaksa Jual Ginjal

Pemerintah Kota Sukabumi akan membantu Ugan Suganda (42) yang terpaksa menjual ginjalnya untuk membayar hutangnya sebesar Rp5 juta

Pemerintah Kota Sukabumi akan membantu Ugan Suganda (42) yang terpaksa menjual ginjalnya untuk membayar hutangnya sebesar Rp5 juta kepada Bank Mandiri dan oknum rentenir sekitar Rp25 juta.

"Kami akan mencarikan solusi yang tepat agar warga kami ini bisa terbebas dari hutangnya yang sampai rela menjual ginjalnya agar hutangnya bisa segera dilunasi," kata Asisten Daerah Kota Sukabumi, Hardi Arfan seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/7/2013).
     
Menurut Hardi, dari hasil wawancara dengan Ugan Suganda ternyata hutangnya berawal dari biaya pengobatan anaknya yang telah meninggal akibat penyakit paru-paru. Juga usahanya yang gagal hingga mengakibatkan modalnya tidak kembali malah menambah hutangnya.

Selain itu, ternyata tidak hanya Ugan saja yang merupakan warga Kampung Cijangkar, Gang Karyabakti RT02/02, Kelurahan Nangeleng, Kota Sukabumi tetapi, istrinya juga yang bernama Ica Mintarsih akan menjual ginjalnya jika kondisi kesehatan Ugan tidak memungkinkan.

"Untuk kedua anaknya kami akan memberikan beasiswa, tetapi untuk hutangnya kami masih mencarikan solusi yang tepat apakah memberikan bantuan usaha atau lain halnya, karena bagaimanapun juga Ugan merupakan warga tidak mampu yang butuh perhatian dari kami," tambahnya.
     
Sementara, Ugan Suganda mengatakan dirinya berterima kasih kepada Pemkot Sukabumi yang telah memperhatikan keluarganya dan berharap bantuan tersebut bisa segera diberikan. Tetapi, bagaimanapun juga ia dan istrinya tidak akan memberatkan pihak pemerintah dan tetap akan menjual organ tubunnya tersebut karena kebutuhannya yang mendesak tersebut.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah perhatian kepada kami, tapi kami saat ini butuh biaya untuk segera melunasi hutang kami kepada bank dan seseorang yang totalnya Rp30 juta jika tidak dibayar dalam waktu dekat maka rumah mertua saya ditempati bersama akan disita," kata Ugan. (Abd/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.