Menurut sebuah penelitian di Jepang, mendengarkan musik yang bernada sedih, sebenarnya dapat memancing emosi positif dari orang yang mendengarkannya.
Ini semua karena musik sedih dapat mengingatkan orang akan film romantis atau situasi dan perasaan-perasaan romantis, yang membuat orang merasa bahagia pada akhirnya.
Ai Kawakami dari Tokyo University of the Arts dan RIKEN Brain Science Institute di Jepang, meminta kepada 44 orang relawan, termasuk musisi, untuk mendengarkan dua buah musik yang dianggap sedih, dan sepenggal musik berirama senang.
Setiap peserta diminta untuk menggunakan satu set kata kunci, untuk menilai persepsi baiknya tentang musik dan keadaan emosionalnya sendiri.
Untuk mengontrol rasa senang dari efek kunci utama itu, peneliti juga memainkan potongan kecil dari musik lainnya.
Para peneliti menjelaskan, musik sedih dapat membangkitkan emosi yang bertentangan, karena peserta penelitian cenderung berpikir musik menyedihkan sangatlah tragis, kurang romantis, dan kurang gembira.
"Secara umum, musik sedih menginduksi kesedihan dalam pendengaran, dan kesedihan dianggap sebagai emosi yang tidak menyenangkan," jelas Ai Kawakami.
"Namun, jika musik sedih sebenarnya membangkitkan hanya emosi yang tidak menyenangkan, kita tidak akan mendengarkannya," tambah Ai Kawakami, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (14/7/2013)
Tapi, ini sejatinya bekerja hanya bagi orang-orang yang sadar, dan mau berusaha membuat dirinya merasa lebih bahagia setelah mendengar lagu-lagu itu.
(Adt/Igw)
Ini semua karena musik sedih dapat mengingatkan orang akan film romantis atau situasi dan perasaan-perasaan romantis, yang membuat orang merasa bahagia pada akhirnya.
Ai Kawakami dari Tokyo University of the Arts dan RIKEN Brain Science Institute di Jepang, meminta kepada 44 orang relawan, termasuk musisi, untuk mendengarkan dua buah musik yang dianggap sedih, dan sepenggal musik berirama senang.
Setiap peserta diminta untuk menggunakan satu set kata kunci, untuk menilai persepsi baiknya tentang musik dan keadaan emosionalnya sendiri.
Untuk mengontrol rasa senang dari efek kunci utama itu, peneliti juga memainkan potongan kecil dari musik lainnya.
Para peneliti menjelaskan, musik sedih dapat membangkitkan emosi yang bertentangan, karena peserta penelitian cenderung berpikir musik menyedihkan sangatlah tragis, kurang romantis, dan kurang gembira.
"Secara umum, musik sedih menginduksi kesedihan dalam pendengaran, dan kesedihan dianggap sebagai emosi yang tidak menyenangkan," jelas Ai Kawakami.
"Namun, jika musik sedih sebenarnya membangkitkan hanya emosi yang tidak menyenangkan, kita tidak akan mendengarkannya," tambah Ai Kawakami, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (14/7/2013)
Tapi, ini sejatinya bekerja hanya bagi orang-orang yang sadar, dan mau berusaha membuat dirinya merasa lebih bahagia setelah mendengar lagu-lagu itu.
(Adt/Igw)