Orang yang baru saja mengalami putus cinta, tak jarang kemudian mengalami gangguan lambung akut, atau kerap disebut maag. Memang, pencernaan kita sangat sensitif. Kondisi psikis sangat mudah memengaruhinya.
Agar putus cinta tak berujung menderita penyakit lambung akut, ada beberapa tips yang dibagikan langsung oleh Sri Juwita Kusuma Wardhani, M. Psi, dari Klinik Psikologi Universitas Indonesia, yang dapat diterapkan oleh Anda yang baru saja mengalami hal tak mengenakkan itu.
"Kita semua pasti memiliki masalah. Tapi, ingat juga, kalau tubuh butuh asupan makan. Untuk itu, saya selalu menganjurkan pasien untuk tetap makan secara teratur," terang Sri Juwita, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Selasa (16/7/2013)
Tidak hanya makan yang teratur, Sri pun akan menyarankan pasiennya agar rutin melakukan aktivitas fisik, jangan hanya diam meratapi nasib. "Biasanya, orang yang mengalami hal seperti itu, tak ada waktu untuk berolahraga. Makanya, saya menganjurkan untuk melakukan itu," tambahnya.
Terkadang, seseorang yang mengalami putus cinta, tubuhnya terasa lelah dan selalu digunakan hanya untuk tidur terus menerus, dan malas melakukan kegiatan lain.
"Biasa sih, kalau sudah capek, apalagi day off, sudah deh, orang pasti memilih untuk tidur. Kalau bisa seharian," terangnya.
Selain itu, Sri juga mengatakan kepada pasiennya untuk melakukan hal-hal yang sangat disenangi olehnya. Yang ketika melakukan kegiatan itu, hatinya senang, bahagia, dan dapat melupakan apa yang tengah dialaminya.
"Lakukan hal yang disenangi, deh. Misalnya, suka menonton film di DVD, maka tontonlah DVD. Senang bernyanyi, cobalah untuk memutar CD, dan bernyanyilah. Pokoknya, lakukan hal-hal yang disenangi," jelas wanita berkerudung itu.
Bagi Sri, tidur hanyalah untuk nge-charge secara fisik saja, tidak untuk psikologisnya. Padahal, psikologis dari orang tersebut pun, juga harus dipenuhi.
(Adt/Abd)
Agar putus cinta tak berujung menderita penyakit lambung akut, ada beberapa tips yang dibagikan langsung oleh Sri Juwita Kusuma Wardhani, M. Psi, dari Klinik Psikologi Universitas Indonesia, yang dapat diterapkan oleh Anda yang baru saja mengalami hal tak mengenakkan itu.
"Kita semua pasti memiliki masalah. Tapi, ingat juga, kalau tubuh butuh asupan makan. Untuk itu, saya selalu menganjurkan pasien untuk tetap makan secara teratur," terang Sri Juwita, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Selasa (16/7/2013)
Tidak hanya makan yang teratur, Sri pun akan menyarankan pasiennya agar rutin melakukan aktivitas fisik, jangan hanya diam meratapi nasib. "Biasanya, orang yang mengalami hal seperti itu, tak ada waktu untuk berolahraga. Makanya, saya menganjurkan untuk melakukan itu," tambahnya.
Terkadang, seseorang yang mengalami putus cinta, tubuhnya terasa lelah dan selalu digunakan hanya untuk tidur terus menerus, dan malas melakukan kegiatan lain.
"Biasa sih, kalau sudah capek, apalagi day off, sudah deh, orang pasti memilih untuk tidur. Kalau bisa seharian," terangnya.
Selain itu, Sri juga mengatakan kepada pasiennya untuk melakukan hal-hal yang sangat disenangi olehnya. Yang ketika melakukan kegiatan itu, hatinya senang, bahagia, dan dapat melupakan apa yang tengah dialaminya.
"Lakukan hal yang disenangi, deh. Misalnya, suka menonton film di DVD, maka tontonlah DVD. Senang bernyanyi, cobalah untuk memutar CD, dan bernyanyilah. Pokoknya, lakukan hal-hal yang disenangi," jelas wanita berkerudung itu.
Bagi Sri, tidur hanyalah untuk nge-charge secara fisik saja, tidak untuk psikologisnya. Padahal, psikologis dari orang tersebut pun, juga harus dipenuhi.
(Adt/Abd)