Sukses

Cacar Air, Penyakit Ringan yang Tidak Bisa Diremehkan

Cacar air tergolong ringan dan bisa hilang dengan sendirinya, namun bila dibiarkan bisa menyebar dan menutupi seluruh tubuh.

Cacar air, pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Ya, bintil-bintil merah pada tubuh Anda merupakan tanda dari penyakit ini. Memang penyakit ini tergolong ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, namun bila dibiarkan begitu saja, penyakit ini dapat menyebar hingga menutupi seluruh tubuh Anda.

Deskripsi

Seperti dilansir MayoClinic dan Webmd, Selasa (16/7/2013), cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster yang menimbulkan rasa gatal dan akhirnya melepuh dan memunculkan bintil merah pada kulit. Biasanya infeksi cacar air akan Anda alami selama 5 sampai 10 hari.

Hampir semua orang dapat terinfeksi oleh virus ini. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat. Memang penyakit ini tergolong ringan, namun bila Anda membiarkannya begitu saja dan tidak diberi pengobatan, penyakit ini dapat semakin parah hingga seluruh tubuh Anda dipenuhi oleh cacar.

Selain itu, cacar juga bisa terbentuk di tenggorokan, mata, selaput lendir uretra, anus, dan vagina. Supaya Anda dapat meminimalisir risiko terkena penyakit ini, Anda dapat melakukan vaksin cacar air. Ini merupakan cara yang aman dan efektif untuk dapat mencegah cacar air dan mengurangi kemungkinan timbulnya komplikasi.

Vaksin cacar air hanya dianjurkan untuk anak-anak kecil, remaja yang belum pernah divaksinasi, dan orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air namun pernah mendapatkan vaksinasi. Namun, bagi wanita hamil, orang yang memiliki kekebalan tubuh lemah, dan orang yang alergi terhadap gelatin atau neomycin antibiotik, tidak dianjurkan untuk melakukan vaksinasi.

Beda halnya bila Anda pernah menderita cacar air, Anda tidak perlu mendapatkan vaksin cacar. Sebab, Anda akan kebal dengan sendirinya bila Anda pernah terkena penyakit ini. Namun, beberapa orang juga masih dapat mengalami penyakit lanjutan dari cacar air yang disebut dengan istilah herpes zoster. Setelah infeksi cacar air hilang, beberapa virus varicella-zoster dapat tetap berada di dalam sel-sel saraf Anda. Dalam jangka waktu tertentu, virus tersebut dapat aktif kembali dan muncul sebagai penyakit herpes zoster. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi tersendiri yang sering disebut dengan istilah postherpetic neuralgia. Anda akan merasakan rasa nyeri dalam jangka waktu yang panjang setelah lepuh menghilang dan dapat semakin parah.

Beberapa jenis komplikasi lain seperti berikut ini akan terjadi bila Anda tidak melakukan pengobatan:

  • Infeksi bakteri pada kulit, jaringan lunak, tulang, sendi, atau bahkan aliran darah (sepsis)
  • Pneumonia
  • Radang otak (ensefalitis)
  • Toxic shock syndrome
  • Sindrom Reye - akan dialami oleh mereka yang sering minum aspirin ketika mengalami cacar air

Komplikasi seperti yang telah disebutkan di atas lebih berisiko pada:

  • Bayi yang dikandung oleh wanita yang belum pernah menderita cacar air dan tidak pernah mendapatkan vaksinasi. Hal ini akan berisiko bayi lahir cacat (mengalami kelainan pada anggota tubuh) dan berat badan si bayi sangat rendah
  • Bayi yang dikandung oleh wanita yang mengalami cacar air seminggu sebelum kelahiran. Risiko yang akan dialami oleh bayi jauh lebih besar, yaitu bayi dapat mengalami penyakit serius dan jiwanya dapat terancam
  • Orang dewasa
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu oleh obat ataupun penyakit lain, seperti kanker dan HIV
  • Orang yang sering mengkonsumsi obat steroid untuk menangani penyakit. Misalnya, anak-anak yang mengidap penyakit asma

Gejala

Bintil-bintil merah pada kulit adalah gejala yang paling umum dari penyakit ini. Namun, ada gejala lain yang mungkin Anda alami dan menjadi pertanda dari penyakit ini, seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Merasa lelah dan tidak sehat

Bila Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, tidak ada salahnya bila Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Biasanya, dokter akan melihat tanda-tanda yang nampak di kulit Anda, misalnya dengan melihat apakah ada bintil-bintil merah di tubuh Anda. Namun, apabila masih ragu, dokter akan melakukan tes laboratorium, yaitu dengan tes darah untuk memastikan apakah Anda mengalami cacar air atau tidak.

Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari virus yang bernama varicella-zoster. Selain itu, Anda juga dapat mengalami cacar air bila Anda terkena virus ini melalui udara ataupun jika Anda melakukan kontak langsung dengan pengidapnya. Bila orang yang mengalami cacar air bersin dan batuk di dekat Anda, virus tersebut dapat menyebar melalui udara yang Anda hirup. Selain itu, jika Anda memegang barang-barang yang sudah terkena infeksi virus ini, Anda mungkin dapat mengalami cacar air.

Pengobatan

Bagi Anda yang mengalami cacar air namun masih berada pada kondisi yang sehat, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan medis. Cukup dengan minum antihistamin untuk mengurangi rasa gatal. Namun, beberapa orang juga perlu melakukan pengobatan untuk mengatasi penyakit ini. Bila Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko tinggi akan penyakit ini, dokter akan memberikan obat antivirus, seperti asiklovir (Zovirax) atau obat lain yang disebut dengan istilah kekebalan globulin intravenous (IGIV). Jenis obat tersebut dapat mengurangi tingkat keparahan dari penyakit. Jika Anda sudah berada pada tahap munculnya komplikasi akibat penyakit ini, dokter akan melakukan pengobatan dengan antibiotik. Namun, bila tidak memberikan efek, mungkin Anda memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi kemungkinan penyakit Anda berkembang semakin parah. Misalnya dengan tidak menggaruk jaringan parut. Memang luka yang ditimbulkan oleh penyakit cacar air menimbulkan rasa gatal, namun apabila Anda menggaruknya sama saja Anda meningkatkan risiko luka akan terinfeksi. Penyembuhan pun menjadi lambat.

(Mel/*)