Setidaknya 23 orang anak sekolah tewas setelah menyantap nasi dan sayuran di India Timur. Makanan itu didapatkan, bagian dari program makanan gratis nasional yang disebut Meal Midday. Sisanya, banyak anak terus dirawat di rumah sakit.
Nahasnya, setelah kejadian memilukan itu, kepala sekolah dan sang suami melarikan diri. Salah satu orangtua mengatakan kepada Indian Express, orangtua menerima pesan dari pihak sekolah untuk memastikan anak-anak mereka pergi ke sekolah keesokan harinya.
Kabarnya, suami dari Kepala Sekolah akan membagikan buku secara gratis.
"Pada hari Senin, Yadav datang ke rumah saya, meminta saya untuk mengirim Shiva ke sekolah pada Selasa karena buku akan didistribusikan. Ini pertama kalinya, suami Kepala Sekolah mengajukan permintaan seperti itu." kata Raju Sah, pria yang kehilangan putranya, Siwa (7), seperti dikutip Businnes Insider, Jumat (19/7/2013)
Dokter yang memeriksa murid yang keracunan percaya, makanan itu terkontaminasi dengan pestisida karena tercium aroma organofosfat, suatu senyawa yang sering digunakan sebagai pestisida. Polisi telah menemukan penyebab itu semua. Polisi berfokus pada minyak goreng yang digunakan dalam makanan itu. Beberapa telah melaporkan bahwa minyak itu disimpan dalam sebuah wadah yang terkontaminasi.
Para korban telah dikuburkan, beberapa di kuburan massal. Sementara itu, polisi mencari sang kepala sekolah dan suaminya. Para menteri pendidikan MM Pallam Raju mengatakan, negara akan membentuk sebuah komite untuk memeriksa kualitas makanan yang disajikan di bawah skema makan Midday.
(Adt/Abd)
Nahasnya, setelah kejadian memilukan itu, kepala sekolah dan sang suami melarikan diri. Salah satu orangtua mengatakan kepada Indian Express, orangtua menerima pesan dari pihak sekolah untuk memastikan anak-anak mereka pergi ke sekolah keesokan harinya.
Kabarnya, suami dari Kepala Sekolah akan membagikan buku secara gratis.
"Pada hari Senin, Yadav datang ke rumah saya, meminta saya untuk mengirim Shiva ke sekolah pada Selasa karena buku akan didistribusikan. Ini pertama kalinya, suami Kepala Sekolah mengajukan permintaan seperti itu." kata Raju Sah, pria yang kehilangan putranya, Siwa (7), seperti dikutip Businnes Insider, Jumat (19/7/2013)
Dokter yang memeriksa murid yang keracunan percaya, makanan itu terkontaminasi dengan pestisida karena tercium aroma organofosfat, suatu senyawa yang sering digunakan sebagai pestisida. Polisi telah menemukan penyebab itu semua. Polisi berfokus pada minyak goreng yang digunakan dalam makanan itu. Beberapa telah melaporkan bahwa minyak itu disimpan dalam sebuah wadah yang terkontaminasi.
Para korban telah dikuburkan, beberapa di kuburan massal. Sementara itu, polisi mencari sang kepala sekolah dan suaminya. Para menteri pendidikan MM Pallam Raju mengatakan, negara akan membentuk sebuah komite untuk memeriksa kualitas makanan yang disajikan di bawah skema makan Midday.
(Adt/Abd)