Sukses

Orangtua Potong Kelamin Pria Agar Putrinya Tak Jadi Nikah

Seorang wanita memutuskan menikahi kekasihnya meski tak dapat persetujuan keluarga. Namun, si pria malah kehilangan kelaminnya.

Pernikahan perlu restu orangtua. Namun, jika orangtua tidak merestui pernikahan anaknya tindakan kriminal bukan pilihannya. Seorang pria dari Lebanon kehilangan kelaminnya karena orangtua kekasihnya itu tak suka jika si pria menikahi anaknya.

Cinta yang amat dalam membuat seorang wanita memutuskan nekat menikah dengan kekasihnya tanpa restu orangtua. Keduanya memutuskan melarikan diri ke kota lain sehingga bisa hidup bersama dengan damai dan jauh dari keluarganya.

Orangtua yang mendengar rencana putrinya itu memutuskan tak akan membantu biaya pernikahan. Namun, keluarga wanita diduga menculik pria itu dan memotong bagian pribadi si pria sehingga tak bisa menikahi wanita tersebut.

Pria yang diidentifikasi Rabih A. (39) yang berasal dari kota Akkar dari Hrar, Lebanon, ditemukan terluka di alun-alun kota Aley dari Baisour dengan penisnya terpotong.

Palang Merah Lebonon akhirnya membawa korban ke West Shahar Hospital dengan luka yang mengancam nyawanya.

Insiden itu dimulai setelah Rabih kawin lari dengan wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Rudeina M., yang datang dari kota Baissour.

Ketika keluarga gadis itu mengetahui pasangan itu melarikan diri, keluarga mulai mencari sang wanita, hingga diketahuilah Rabih dan Rudeina berada di sebuah villa di Tabarja.

Keluarga pergi untuk bertemu pasangan dan membawanya kembali ke Baissour. Di sana si pria dipukuli dan bagian-bagian pribadinya dipotong setelah diculik dari sebuah restoran.

Korban dibuang di alun-alun kota. Rabih yang tiba di rumah sakit menderita kelelahan ekstrim setelah dipukuli secara brutal.

"Pria itu tiba di rumah sakit tanpa kemaluannya, dan buah zakarnya hancur," kata seorang petugas keamanan seperti dikutip naharnet, Senin (22/7/2013).