Kondisi kesehatan Nelson Mandela bukan yang tergolong lancar-lancar saja. Ia berkali-kali masuk keluar rumah sakit akibat infeksi paru-paru yang dialaminya. Dan bahkan ia mengalami kondisi kritis. Lantas apa rahasia panjang umurnya? Mungkinkah tindakannya yang mulia?
Ilmuwan beranggapan, kebaikan hati Mandela dalam membantu orang lain ikut berkontribusi terhadap panjang umurnya Mandela.
Memang, usia Tuhan yang mengaturnya. Tapi ahli mengatakan, Mandela berperan utama dalam mengakhiri apartheid (hukum yang memisahkan ras Afrika Selatan) pada 1990. Ia kemudian menjabat sebagai presiden pertama pasca-apartheid antara 1991-1997.
Mantan presiden Afrika Selatan itu telah mengalami berbagai kesulitan dalam kehidupannya, termasuk ketika 27 tahun dipenjara.
Seorang profesor Psikologi di University of California, Los Angeles, Vickie Mays, mengatakan, selama masa penahanannya itu, Mandela mungkin kekurangan nutrisi, serta vitamin D dari sinar matahari. Mandela juga diwajibkan kerja paksa selama di penjara.
"Kami tidak melihat dia sebagai yang negatif atau berbicara tentang tahun-tahun ketika ia hilang," ujar Mays.
Mandela memiliki sikap yang positif serta gagasannya atas nama negaranya, yang mungkin menghindarinya dari stres fisik dan membantunya mengatasi berbagai kesulitan.
"Pikiran sangat indah, organ yang sangat rumit di dalam tubuh yang dirancang untuk membantu Anda bertahan," kata Mays.
"Memiliki sifat positif dalam keadaan negatif, dan memiliki keyakinan bahwa pengalaman adalah kebaikan yang lebih besar terkadang sangat membantu dalam menghadapi apa saja yang merugikan fisik," ujar Mays seperti dikutip Livescience, Minggu (21/7/2013).
Ia mengatakan, ada kemungkinan umur panjang menjadi bagian dalam genetik, tapi fokusnya Mandela dalam hidup juga bisa berperan.
"Salah satu pelajaran di sini adalah, bekerja untuk orang, dengan dan atas nama orang lain sangat mulia, dan mungkin memperkaya pengalaman kesehatan," kata Mays.
Ia mencatat, Mother Teresa juga memiliki umur yang panjang hingga 87 tahun.
"Sementara banyak filsafat mengatakan bahwa tujuan dalam kehidupan dan hubungan sosial penting untuk umur panjang, peneliti belum tahu persis bagaimana faktor-faktor tersebut dapat bertindak untuk melindungi penuaan, kata Mays.
"Mungkin pekerjaan mulia merupakan penangkal kehidupan yang singkat," tegasnya.
(Mel)
Ilmuwan beranggapan, kebaikan hati Mandela dalam membantu orang lain ikut berkontribusi terhadap panjang umurnya Mandela.
Memang, usia Tuhan yang mengaturnya. Tapi ahli mengatakan, Mandela berperan utama dalam mengakhiri apartheid (hukum yang memisahkan ras Afrika Selatan) pada 1990. Ia kemudian menjabat sebagai presiden pertama pasca-apartheid antara 1991-1997.
Mantan presiden Afrika Selatan itu telah mengalami berbagai kesulitan dalam kehidupannya, termasuk ketika 27 tahun dipenjara.
Seorang profesor Psikologi di University of California, Los Angeles, Vickie Mays, mengatakan, selama masa penahanannya itu, Mandela mungkin kekurangan nutrisi, serta vitamin D dari sinar matahari. Mandela juga diwajibkan kerja paksa selama di penjara.
"Kami tidak melihat dia sebagai yang negatif atau berbicara tentang tahun-tahun ketika ia hilang," ujar Mays.
Mandela memiliki sikap yang positif serta gagasannya atas nama negaranya, yang mungkin menghindarinya dari stres fisik dan membantunya mengatasi berbagai kesulitan.
"Pikiran sangat indah, organ yang sangat rumit di dalam tubuh yang dirancang untuk membantu Anda bertahan," kata Mays.
"Memiliki sifat positif dalam keadaan negatif, dan memiliki keyakinan bahwa pengalaman adalah kebaikan yang lebih besar terkadang sangat membantu dalam menghadapi apa saja yang merugikan fisik," ujar Mays seperti dikutip Livescience, Minggu (21/7/2013).
Ia mengatakan, ada kemungkinan umur panjang menjadi bagian dalam genetik, tapi fokusnya Mandela dalam hidup juga bisa berperan.
"Salah satu pelajaran di sini adalah, bekerja untuk orang, dengan dan atas nama orang lain sangat mulia, dan mungkin memperkaya pengalaman kesehatan," kata Mays.
Ia mencatat, Mother Teresa juga memiliki umur yang panjang hingga 87 tahun.
"Sementara banyak filsafat mengatakan bahwa tujuan dalam kehidupan dan hubungan sosial penting untuk umur panjang, peneliti belum tahu persis bagaimana faktor-faktor tersebut dapat bertindak untuk melindungi penuaan, kata Mays.
"Mungkin pekerjaan mulia merupakan penangkal kehidupan yang singkat," tegasnya.
(Mel)