Jurnal Proceeding of National Academy of Sciences mengatakan pembuahan di Bulan Mei lebih berisiko meningkatkan kelahiran bayi secara prematur dibanding yang tidak.Untuk studi ini, peneliti mengamati 1,4 juta anak dari 657.050 ibu yang dibandingkan tanggal kelahiran bayi saat pembuahan. Ternyata, wanita yang mulai hamil Mei dan mencapai trimester ketiga selama Januari atau Februari lebih dari 10 persen kemungkinan mengalami persalinan prematur, seperti dikutip dari Womenshealthmag, Senin (22/7/2013).Mengapa hal itu terjadi?"Januari dan Februari adalah musim flu yang dapat menyebabkan peradangan sehingga mengakibatkan persalinan prematur," kata Penulis Studi dari Asosiasi Penelitian Postdoctoral, Hannes Schwandt, PhD, di Princeton University.Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih besar terkena gangguan kesehatan seperti pernapasan dan masalah pencernaan. Mereka juga cenderung membutuhkan perawatan di rumah sakit selama berminggu-minggu (atau bahkan kadang-kadang bulan) setelah lahir.Saat terjadi seperti itu berkonsultasulah dengan dokter agar ditangani dengan vaksin flu yang aman untuk Ibu hamil. CDC juga merekomendasikan orang yang sedang sakit sesering mungkin mencuci tangan dan menjaganya dari mata, hidung, dan mulut. Nah, itu yang di Amerika. Di Indonesia, bisa jadi tidak demikian halnya.(Mia/Abd)
Hamil Bulan Mei Cenderung Lahirkan Bayi Prematur?
Jurnal Proceeding of National Academy of Sciences mengatakan bayi yang dikandung bulan Mei memiliki kesempatan peningkatan lahir prematur.
Advertisement