Sukses

Pasar Takjil Benhil Tetap Ramai Meski Ada yang Tak Layak Makan

Masyarakat tetap membeli makanan di bazar ramadhan yang digelar di kawasan Pasar Bendungan Hilir Jakarta Pusat walau ada pengumuman buruk

Masyarakat tetap membeli makanan di bazar ramadhan yang digelar di kawasan Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, walaupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan adanya sejumlah makanan yang dinilai tidak layak konsumsi.
    
"Saya tetap beli, karena sudah langganan lama dan saya percaya sama penjualnya, soalnya dia masak sendiri. Habis kalau bikin sendiri repot, lebih baik beli," kata seorang pembeli, Vivi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/1/2013).
     
Beberapa pembeli yang lain juga mengaku akan tetap membeli meskipun mereka telah mendengar bahwa ada beberapa jajanan tersebut mengandung beberapa zat seperti pewarna tekstil.  
 
Rika, pembeli lainnya mengatakan ia tetap membeli karena bazar ramadhan hanya berlangsung setahun sekali dan dinilai lebih praktis.
     
"Saya tetap beli karena lebih praktis, soalnya kan saya kerja jadi tidak ada waktu untuk membuat sendiri, terlebih rasanya enak , makanannya variatif dan hanya ada saat bulan ramadhan," katanya.
     
Pembeli lainnya, Nani mengemukakan alasan serupa tetap mengkonsumsi makanan di bazar ramadhan, karena saat ini sangat sulit menemukan makanan yang benar-benar higenis dan sehat.
     
"Ya mau bagaimana lagi, makanan lain juga banyak yang mengandung zat-zat berbahaya seperti itu. Dimana-mana makanan sudah tidak ada yang sehat, jadi apa boleh buat," kata Nani.
     
Berdasarkan hasil sidak BPOM di bazar ramadhan Pasar Benhil, es mutiara mengandung rodhamin b, tahu mengandung formalin, sedangkan mie basah mengandung boraks.
     
Bahaya rodhamin b dan boraks jika dikonsumsi manusia dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan, pencernaan, kulit, dan mata. Zat ini juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal bahkan kanker hati.