Sukses

Oatmeal Bikin Sehat? Belum Tentu Lho!

Ludwig dan peneliti Harvard lainnya menemukan kandungan lebih banyak kalori dan gula pada produk berlabel "Whole Grain".

Persepsi mengonsumsi gandum utuh dapat menurunkan berat badan. Makanan gandum yang dikemas juga dapat berisi bahan tambahan yang tidak sehat.

Ludwig dan peneliti Harvard lainnya membandingkan komposisi gizi dari 545 produk biji-bijian yang berlabel "Whole Grain" yang mengandung setidaknya delapan gram biji-bijian per porsi, ditemukan mengandung lebih banyak kalori dan gula dikutip Hufftingtonpost, Senin (29/7/2013).

Ketika makanan dipasarkan sebagai mengandung biji-bijian, "Dibutuhkan keterangan kesehatan sehingga tidak ada bagan tambahan yang orang tidak menyadarinya," kata Ludwig.

Joanne Slavin, profesor ilmu makanan dan nutrisi di University of Minnesota, yang bertugas di panitia Dietary Guidelines for Americans 2010, setuju dengan pendapat Ludwig. "Banyak makanan dengan label gandum adalah produk makanan benar-benar tidak sangat bergizi," papar Slavin.

Makanan tersebut dapat menyebabkan masalah metabolisme. Dalam sebuah studi tahun 1999 Ludwig dan rekan-rekannya membagi 12 obesitas remaja laki-laki menjadi beberapa kelompok.

Beberapa diberi sarapan oatmeal instan yang mengandung gandum utuh yang dimasak atau dikukus secara instan. Anak-anak lain diberi steel-cut oatmeal, terdiri dari gandum utuh yang telah diiris tetapi tidak dikukus.

Meskipun kedua makanan memiliki kalori yang sama dan kandungan serat, oatmeal instan memicu lebih besar lonjakan gula darah (sebuah refleksi dari seberapa cepat penyerapannya) dan menyebabkan anak-anak mengonsumsi 53 persen kalori lebih banyak saat makan siang.

Kelompok ketiga diberi sarapan omelet sayur dan buah. Mereka mengonsumsi 81 persen lebih sedikit kalori daripada kelompok yang mengonsumsi oatmeal instan.

(Mia/Abd)