Jajanan anak sekolah yang tidak sehat dapat memicu terjadinya gagal ginjal, sebagaimana dikatakan anggota tim ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia Dr. Tb Rachmat Sentika, Sp.A.,MARS.
"Jajanan yang mengandung pewarna tekstil, formalin, boraks, penyedap dan pemanis buatan dapat memicu terjadinya gagal ginjal," ujar Rachmat di Jakarta, Senin (29/7/2013).
   Â
Menurut dia, bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam jajanan tersebut akan tercampur di dalam darah.
   Â
Ginjal yang bertugas untuk membersihkan darah akan menyaring aneka bahan kimia tersebut. Akhirnya racun dari bahan kimia itu akan mengerak dan mulai merusak sistem kerja ginjal hingga mengakibatkan terjadinya gagal ginjal.
   Â
"Bahan kimia berbahaya juga bisa sebabkan sirosis hati (pengerasan hati) dengan lebih cepat," kata Rachmat.
  Â
Selain itu, penyakit seperti otot kaku, kerusakan jaringan otak, hingga penurunan daya kognitif bisa terjadi pada orang yang gemar mengkonsumsi jajanan mengandung bahan berbahaya secara terus menerus.
   Â
Yang mengkhawatirkan, konsumen terbesar dari jajanan tidak sehat tersebut adalah anak-anak sekolah.
   Â
"Hanya 32 persen sekolah yang memiliki kantin sehat. Sisanya ada tukang penjaja makanan yang mengandung zat adiktif, terkontaminasi bakteri, serta sumber air tidak sehat," ujar Rachmat memaparkan hasil studinya di tahun 2012.
(Fit/Abd)
"Jajanan yang mengandung pewarna tekstil, formalin, boraks, penyedap dan pemanis buatan dapat memicu terjadinya gagal ginjal," ujar Rachmat di Jakarta, Senin (29/7/2013).
   Â
Menurut dia, bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam jajanan tersebut akan tercampur di dalam darah.
   Â
Ginjal yang bertugas untuk membersihkan darah akan menyaring aneka bahan kimia tersebut. Akhirnya racun dari bahan kimia itu akan mengerak dan mulai merusak sistem kerja ginjal hingga mengakibatkan terjadinya gagal ginjal.
   Â
"Bahan kimia berbahaya juga bisa sebabkan sirosis hati (pengerasan hati) dengan lebih cepat," kata Rachmat.
  Â
Selain itu, penyakit seperti otot kaku, kerusakan jaringan otak, hingga penurunan daya kognitif bisa terjadi pada orang yang gemar mengkonsumsi jajanan mengandung bahan berbahaya secara terus menerus.
   Â
Yang mengkhawatirkan, konsumen terbesar dari jajanan tidak sehat tersebut adalah anak-anak sekolah.
   Â
"Hanya 32 persen sekolah yang memiliki kantin sehat. Sisanya ada tukang penjaja makanan yang mengandung zat adiktif, terkontaminasi bakteri, serta sumber air tidak sehat," ujar Rachmat memaparkan hasil studinya di tahun 2012.
(Fit/Abd)