Mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNY berhasil memanfaatkan Formulasi Gel Lidah Buaya (Aloe vera) dan Ekstrak Kemangi (Ocimum sanctum L.) sebagai Hand Sanitizer Organik. Mereka adalah Abdul Aji, Rr. Putri Febrianingtyas, Ragil Nurjanah Rahmawati, dan Danish Oktaviana.
Menurut Abdul Aji, Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman herbal. Tanaman herbal yang tumbuh subur di Indonesia di antaranya adalah lidah buaya dan kemangi. Hingga saat ini daun kemangi belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat hanya menggunakan daun kemangi sebagai lalapan namun terkadang ada pula yang menggunakan daun kemangi untuk mencuci tangan dengan cara meremasnya.
Kemangi memiliki kandungan senyawa antibakteri yang dapat meminimalisasi maupun membunuh bakteri serta kuman. Senyawa antibakteri tersebut antara lain saponin, flavonoida dan tannin. Begitu pula dengan tanaman lidah buaya, mengandung senyawa anti bakteri, lignin, saponin dan senyawa lainnya yang mampu mencegah tumbuhnya bakteri dalam objek jagung.
Kata Dia, bahan yang digunakan adalah daun kemangi sebanyak 0,5 kg yang dijual dipasaran dan lidah buaya sebanyak 0,25 kg dari hasil panen. Formulasi yang diujikan adalah: 100 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 50 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 25 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 12,5 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 7,5 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 5 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 10 ml lidah buaya.
“Pada uji bakteri digunakan variabel kontrol dengan menggunakan produk hand sanitizer yang telah beredar di pasaran. Metode yang digunakan untuk membuat hand sanitizer alami adalah metode ekstraksi, sedangkan metode uji hasil menggunakan metode pembiakan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli,” lanjutnya seperti dikutip dari uny.ac.id, Rabu (31/7/2013).
Dikatakan, produk hand sanitizer ini telah dilakukan uji organoleptik kepada masyarakat. Berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh bahwa produk ini mayoritas diminati oleh masyarakat baik dari berbagai formulasi serta nyaman digunakan di tangan. Dari kelima formulasi yang dilakukan untuk uji organoletik, formulasi 3 dengan content 50% ekstrak kemangi dan 50% formulasi gel lidah buaya yang paling disukai oleh masyarakat.
“Hasil yang diperoleh dari uji hand sanitizer yang telah dibuat baik dari segi variabel kontrol maupun variabel bebasnya, memberi hasil yang sama secara keseluruhan terhadap bakteri Staphylococcus aureus maupun Eschericia coli. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk hand sanitizer organik ini memiliki keefektifan yang sama dengan produk yang telah beredar di pasaran dan nyaman digunakan oleh masyarakat.
(Abd)
Menurut Abdul Aji, Indonesia kaya akan berbagai macam tanaman herbal. Tanaman herbal yang tumbuh subur di Indonesia di antaranya adalah lidah buaya dan kemangi. Hingga saat ini daun kemangi belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat hanya menggunakan daun kemangi sebagai lalapan namun terkadang ada pula yang menggunakan daun kemangi untuk mencuci tangan dengan cara meremasnya.
Kemangi memiliki kandungan senyawa antibakteri yang dapat meminimalisasi maupun membunuh bakteri serta kuman. Senyawa antibakteri tersebut antara lain saponin, flavonoida dan tannin. Begitu pula dengan tanaman lidah buaya, mengandung senyawa anti bakteri, lignin, saponin dan senyawa lainnya yang mampu mencegah tumbuhnya bakteri dalam objek jagung.
Kata Dia, bahan yang digunakan adalah daun kemangi sebanyak 0,5 kg yang dijual dipasaran dan lidah buaya sebanyak 0,25 kg dari hasil panen. Formulasi yang diujikan adalah: 100 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 50 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 25 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 12,5 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 7,5 ml ekstrak kemangi + 2 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 5 ml lidah buaya; 10 ml ekstrak kemangi + 10 ml lidah buaya.
“Pada uji bakteri digunakan variabel kontrol dengan menggunakan produk hand sanitizer yang telah beredar di pasaran. Metode yang digunakan untuk membuat hand sanitizer alami adalah metode ekstraksi, sedangkan metode uji hasil menggunakan metode pembiakan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli,” lanjutnya seperti dikutip dari uny.ac.id, Rabu (31/7/2013).
Dikatakan, produk hand sanitizer ini telah dilakukan uji organoleptik kepada masyarakat. Berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh bahwa produk ini mayoritas diminati oleh masyarakat baik dari berbagai formulasi serta nyaman digunakan di tangan. Dari kelima formulasi yang dilakukan untuk uji organoletik, formulasi 3 dengan content 50% ekstrak kemangi dan 50% formulasi gel lidah buaya yang paling disukai oleh masyarakat.
“Hasil yang diperoleh dari uji hand sanitizer yang telah dibuat baik dari segi variabel kontrol maupun variabel bebasnya, memberi hasil yang sama secara keseluruhan terhadap bakteri Staphylococcus aureus maupun Eschericia coli. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk hand sanitizer organik ini memiliki keefektifan yang sama dengan produk yang telah beredar di pasaran dan nyaman digunakan oleh masyarakat.
(Abd)