Tren botakin rambut kemaluan dengan waxing bergema sejak 2000. Menurut dokter dari British Association of Dermatologists (BAD), waxing semakin digemari sejak serial Sex And The City Season 3 pada tahun 2000.
Pada episode tersebut, Carrie Bradshaw yang diperankan Sarah Jessica Parker serta teman-temannya Miranda, Charlotte, dan Samantha semua pergi untuk melakukan Brazilia Waxing yang hampir membotaki semua rambut kemaluannya.
Dokter di BAD percaya dengan adanya tren waxing dari Serial Sex and The City jumlah kasus kutu kemaluan menurun.
Sebenarnya, kutu kemaluan sudah ada selama ribuan tahun. Arkeolog menemukan spesimen di Inggris dari abad ke-1 Masehi.
Kutu kemaluan tersebut kemudian berevolusi dari nenek moyangnya, dari kutu gorila sekitar 3,3 juta tahun yang lalu dan disesuaikan dengan daerah tinggal di tubuh manusia yang kepadatannya serupa dengan rambut gorila.
Seperti dikutip Dailymail, Rabu (31/7/2013), sebuah penelitian di Inggris menunjukkan meningkatnya kasus hingga empat kali lipat dari 0,8 persen pada tahun 1954 menjadi 3,2 persen pada tahun 1964, yang mungkin disebabkan dengan meningkatnya kebebasan seksual.
Namun, pada 1997-2003 penelitian di Inggris mengungkapkan, terjadi penurunan tajam dalam prevalensi dari sekitar 0,41 persen menjadi 0,17 persen.
(Mel/*)
Pada episode tersebut, Carrie Bradshaw yang diperankan Sarah Jessica Parker serta teman-temannya Miranda, Charlotte, dan Samantha semua pergi untuk melakukan Brazilia Waxing yang hampir membotaki semua rambut kemaluannya.
Dokter di BAD percaya dengan adanya tren waxing dari Serial Sex and The City jumlah kasus kutu kemaluan menurun.
Sebenarnya, kutu kemaluan sudah ada selama ribuan tahun. Arkeolog menemukan spesimen di Inggris dari abad ke-1 Masehi.
Kutu kemaluan tersebut kemudian berevolusi dari nenek moyangnya, dari kutu gorila sekitar 3,3 juta tahun yang lalu dan disesuaikan dengan daerah tinggal di tubuh manusia yang kepadatannya serupa dengan rambut gorila.
Seperti dikutip Dailymail, Rabu (31/7/2013), sebuah penelitian di Inggris menunjukkan meningkatnya kasus hingga empat kali lipat dari 0,8 persen pada tahun 1954 menjadi 3,2 persen pada tahun 1964, yang mungkin disebabkan dengan meningkatnya kebebasan seksual.
Namun, pada 1997-2003 penelitian di Inggris mengungkapkan, terjadi penurunan tajam dalam prevalensi dari sekitar 0,41 persen menjadi 0,17 persen.
(Mel/*)