Sebagai makanan pendamping, mi memang paling nikmat dinikmati bersama bakso atau soto. Sayangnya, kasus ini banyak dimanfaatkan oleh produsen mi tidak bertanggung jawab.
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Roy Sparringa mengatakan bahwa makanan berbahaya yang sering dijumpainya adalah mie basah.
"Mi basah berbahaya paling banyak ditemui. Ciri-cirinya mienya mengkilat, berwarna pekat dan tidak lengket. Ini sudah pasti mengandung formalin," kata Roy di acara 'Pangan Tanpa Izin Edar Selama Ramadan dan Menjelang Idul Fitri 2013', Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menghindari makanan ini memang tidak mudah. Tapi jika konsumen melihat ciri-ciri tersebut, semestinya makanan itu perlu dicurigai.
"Sejauh ini, pemakaian formalin tujuannya agar tahan lama. Karena mie basah yang dibuat dengan bahan yang aman, tidak akan bisa bertahan lebih dari dua hari," kata Roy.
(Fit/Mel)
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Roy Sparringa mengatakan bahwa makanan berbahaya yang sering dijumpainya adalah mie basah.
"Mi basah berbahaya paling banyak ditemui. Ciri-cirinya mienya mengkilat, berwarna pekat dan tidak lengket. Ini sudah pasti mengandung formalin," kata Roy di acara 'Pangan Tanpa Izin Edar Selama Ramadan dan Menjelang Idul Fitri 2013', Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menghindari makanan ini memang tidak mudah. Tapi jika konsumen melihat ciri-ciri tersebut, semestinya makanan itu perlu dicurigai.
"Sejauh ini, pemakaian formalin tujuannya agar tahan lama. Karena mie basah yang dibuat dengan bahan yang aman, tidak akan bisa bertahan lebih dari dua hari," kata Roy.
(Fit/Mel)