Anak usia 3 tahun yang cukup tidur akan memiliki nilai akademis yang lebih tinggi ketimbang anak seusianya yang kurang tidur.
Para peneliti di University College London menemukan ketika anak berusia 3 tahun dengan waktu tidur yang teratur memiliki prestasi akademis dan kesehatan yang lebih baik dikutip Foxnews, Kamis (1/8/2013).
Penelitian terbaru dianggap faktor lain yang dapat mempengaruhi tidur dan perkembangan kognitif yaitu seperti anak-anak melewatkan sarapan atau memiliki televisi di kamar tidur mereka.
Studi ini menemukan bahwa cepat atau lambat tidurnya anak mempengaruhi kinerja kognitif, "Waktu tidur memang tidak secara signifikan mempengaruhi nilai tes anak-anak masih ada faktor lainnya," kata Director of the International Center for Lifecourse Studies in Society and Healthat University College London, Amanda Sacker.
Amanda juga menambahkan sebaiknya orangtua mengajarkan anak untuk tidur teratur dan konsisten.
Para peneliti menyarankan bahwa memiliki waktu tidur yang tidak konsisten bisa berdampak buruk untuk perkembangan kognitif anak dengan mengganggu ritme sirkadian.
Hal ini juga mungkin mengakibatkan kurang tidur dan karena itu mempengaruhi perubahan otak plastisitas dalam sinapsis dan jalur saraf pada usia kritis perkembangan otak.
"Kita cenderung untuk lebih memperhatikan masalah gangguan sirkadian," ujar Director of Sleep Medicine at Children's National Medical Center in Washington D.C, Judith Owens.
Penelitian yang dipublikasikan secara online pada bulan Juli dalam Journal of Epidemiology & Community Health, meneliti data waktu tidur dan skor kognitif 11.178 anak.
Penelitian ini melibatkan bayi yang lahir antara 2000 dan 2002. Ibu mereka diminta mengatur waktu tidur anak-anak di usia 3, 5 dan 7 tahun.
Hampir 20 persen dari anak usia 3 tahun tidak memiliki waktu tidur yang teratur. Angka itu turun menjadi 9,1 persen pada usia 5 dan 8,2 persen pada usia 7 tahun.
Saat anak-anak berusia 7 tahun menerima penilaian kognitif dalam membaca, matematika, dan spasial kemampuan memiliki nilai rendah dibandingkan usia di bawahnya.
Sebuah pola yang konsisten perilaku tidur itu penting. "Mereka yang memiliki waktu tidur yang tidak teratur di tiga usia tadi memiliki skor yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki waktu tidur teratur," kata Dr sacker.
Hal ini terutama berlaku untuk anak perempuan yang tidak memiliki waktu tidur yang konsisten saat berusia antara 3 dan 7 tahun. (Mia/Igw)
Para peneliti di University College London menemukan ketika anak berusia 3 tahun dengan waktu tidur yang teratur memiliki prestasi akademis dan kesehatan yang lebih baik dikutip Foxnews, Kamis (1/8/2013).
Penelitian terbaru dianggap faktor lain yang dapat mempengaruhi tidur dan perkembangan kognitif yaitu seperti anak-anak melewatkan sarapan atau memiliki televisi di kamar tidur mereka.
Studi ini menemukan bahwa cepat atau lambat tidurnya anak mempengaruhi kinerja kognitif, "Waktu tidur memang tidak secara signifikan mempengaruhi nilai tes anak-anak masih ada faktor lainnya," kata Director of the International Center for Lifecourse Studies in Society and Healthat University College London, Amanda Sacker.
Amanda juga menambahkan sebaiknya orangtua mengajarkan anak untuk tidur teratur dan konsisten.
Para peneliti menyarankan bahwa memiliki waktu tidur yang tidak konsisten bisa berdampak buruk untuk perkembangan kognitif anak dengan mengganggu ritme sirkadian.
Hal ini juga mungkin mengakibatkan kurang tidur dan karena itu mempengaruhi perubahan otak plastisitas dalam sinapsis dan jalur saraf pada usia kritis perkembangan otak.
"Kita cenderung untuk lebih memperhatikan masalah gangguan sirkadian," ujar Director of Sleep Medicine at Children's National Medical Center in Washington D.C, Judith Owens.
Penelitian yang dipublikasikan secara online pada bulan Juli dalam Journal of Epidemiology & Community Health, meneliti data waktu tidur dan skor kognitif 11.178 anak.
Penelitian ini melibatkan bayi yang lahir antara 2000 dan 2002. Ibu mereka diminta mengatur waktu tidur anak-anak di usia 3, 5 dan 7 tahun.
Hampir 20 persen dari anak usia 3 tahun tidak memiliki waktu tidur yang teratur. Angka itu turun menjadi 9,1 persen pada usia 5 dan 8,2 persen pada usia 7 tahun.
Saat anak-anak berusia 7 tahun menerima penilaian kognitif dalam membaca, matematika, dan spasial kemampuan memiliki nilai rendah dibandingkan usia di bawahnya.
Sebuah pola yang konsisten perilaku tidur itu penting. "Mereka yang memiliki waktu tidur yang tidak teratur di tiga usia tadi memiliki skor yang lebih buruk daripada mereka yang memiliki waktu tidur teratur," kata Dr sacker.
Hal ini terutama berlaku untuk anak perempuan yang tidak memiliki waktu tidur yang konsisten saat berusia antara 3 dan 7 tahun. (Mia/Igw)