Anak yang Rajin Mandi Tubuhnya Bisa Lebih Tinggi

Kebersihan dan kesehatan sepertinya sudah saling berkorelasi dalam kehidupan. Menjaga kebersihan dapat meningkatkan kesehatan misalnya mandi dengan air bersih dan sabun.

Menurut penelitian meningkatkan kualitas air dan menggunakan sabun dapat membuat anak tumbuh lebih tinggi dikutip DailyMail, Jumat (2/8/2013).

Para peneliti menemukan metode dasar dalam menjaga kebersihan yang baik dapat menambahkan setengah sentimeter di usia lima tahun.

Perawatan yang salah dapat meningkatkan risiko infeksi pada usus, sehingga mengurangi jumlah nutrisi yang diserap.

Hal ini juga dapat mengurangi prevalensi pertumbuhan terhambat dan mempengaruhi perkembangan fisik dan mental hingga 15 persen dari 165 juta anak diperkirakan di seluruh dunia.

Peneliti mengatakan temuan ini penting untuk mengatasi beban gizi yang menyebabkan kematian 3,1 juta per tahun dan setengahnya kematian balita.

Penelitian ini dilakukan the London School of Hygiene and Tropical Medicine and charity WaterAid yang memeriksa 14 studi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Negara-negara tersebut di antaranya termasuk Bangladesh, Ethiopia, Chili dan Nepal dan menggunakan data 9.000 anak.

Senior policy analyst di WaterAid, Yael Velleman mengatakan adanya hubungan antara desinfektan air, sanitasi dan gizi dapat menjelaskan penyebab anak-anak di negara berpenghasilan rendah lebih pendek daripada di negara maju.

Lima tahun lalu, World Health Organisation (WHO) memperkirakan 50 persen dari kekurangan gizi pada anak dikaitkan dengan diare berulang atau infeksi cacing usus.

Deputy Chief Scientific Advisor Department for International Development (DfID), Profesor Tim Wheeler mendukung penggunaan sabun dan air bersih sebagai salah satu cara terbaik untuk mencegah tertular diare dan menghentikan anak-anak kehilangan nutrisi penting.

"Menyediakan air bersih, sanitasi dan kebersihan merupakan cara efektif mengurangi kejadian dan kematian terkait dari penyakit seperti diare yang membunuh balita di seluruh dunia," tambah Senior research fellow at the DfIDPenulis, Dr Alan Dangour.

Peneliti mengatakan hal ini bukan hal besar namun berdampak besar untuk pertumbuhan anak-anak. (Mia/Igw)