Anda mungkin pernah mendengar, atau mungkin sering mengatakan, kalau sakit mata obatilah dengan air seni sendiri, yang dikeluarkan pada saat bangun tidur di pagi hari. Ternyata, cara seperti itu belum terbukti ampuh khasiatnya, dan terkesan menyesatkan.
Sampai hari ini, mengobati sakit mata dengan air seni sendiri belum dapat dibuktikan khasiatnya secara ilmiah. Tapi, jika dikatakan air seni akan memperburuk kondisi mata yang sakit, itu bisa jadi.
"Air seni itu kotor, mengandung kotoran, bakteri, dan kuman. Kalau kita teteskan ke mata, berarti menaruh atau meletakkan bakteri ke mata kita," kata Staf Ahli Divisi Vitreo-Retina RSCM-Kirana, dr. Elvioza, SpM (K), saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Jumat (2/8/2013)
Menurut Elvioza, butuh penelitian ilmiah lebih dalam untuk membuktikan kebenaran itu. "Tapi, kalau membawa keburukan sudah pasti. Karena kita meletakkan benda kotor di mata kita," jelasnya. "Hampir pasti sih, keburukannya. Tapi, kebaikannya belum bisa dibuktikan. Itu jawaban saya," tambah Elvioza.
Tidak hanya air seni yang belum terbukti khasiatnya, cairan hijau 'Klorofil' yang biasa dipergunakan orang yang sakit mata, sampai hari ini pun belum terbukti khasiatnya.
Di ilmu kedokteran sendiri, terang Elvioza, harus ada penelitiannya terlebih dulu. Penelitian yang didesain sedemikian rupa, sehingga efektivitas obat ini dapat terbukti.
"Ilmu kedokteran berdasarkan bukti. setiap saya kasih obat ke pasien, saya kasih obat berdasarkan hasil penelitian. 30 persen membaik, 60 persen tetap, 10 persen memburuk. Semua itu harus ada bukti ilmiahnya," terangnya lebih lanjut
Jika ada orang yang mengatakan berhasil mengobati penyakit mata dengan cara seperti itu, Elvioza meyakinkan, itu hanya pengalaman saja.
"Bukti ilmiah tidak ada, tidak bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.
(Adt/Abd)
Sampai hari ini, mengobati sakit mata dengan air seni sendiri belum dapat dibuktikan khasiatnya secara ilmiah. Tapi, jika dikatakan air seni akan memperburuk kondisi mata yang sakit, itu bisa jadi.
"Air seni itu kotor, mengandung kotoran, bakteri, dan kuman. Kalau kita teteskan ke mata, berarti menaruh atau meletakkan bakteri ke mata kita," kata Staf Ahli Divisi Vitreo-Retina RSCM-Kirana, dr. Elvioza, SpM (K), saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Jumat (2/8/2013)
Menurut Elvioza, butuh penelitian ilmiah lebih dalam untuk membuktikan kebenaran itu. "Tapi, kalau membawa keburukan sudah pasti. Karena kita meletakkan benda kotor di mata kita," jelasnya. "Hampir pasti sih, keburukannya. Tapi, kebaikannya belum bisa dibuktikan. Itu jawaban saya," tambah Elvioza.
Tidak hanya air seni yang belum terbukti khasiatnya, cairan hijau 'Klorofil' yang biasa dipergunakan orang yang sakit mata, sampai hari ini pun belum terbukti khasiatnya.
Di ilmu kedokteran sendiri, terang Elvioza, harus ada penelitiannya terlebih dulu. Penelitian yang didesain sedemikian rupa, sehingga efektivitas obat ini dapat terbukti.
"Ilmu kedokteran berdasarkan bukti. setiap saya kasih obat ke pasien, saya kasih obat berdasarkan hasil penelitian. 30 persen membaik, 60 persen tetap, 10 persen memburuk. Semua itu harus ada bukti ilmiahnya," terangnya lebih lanjut
Jika ada orang yang mengatakan berhasil mengobati penyakit mata dengan cara seperti itu, Elvioza meyakinkan, itu hanya pengalaman saja.
"Bukti ilmiah tidak ada, tidak bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.
(Adt/Abd)