Saat mudik atau bersilaturahmi ketika lebaran, ada kemungkinan seorang wanita hamil akan mengalami kontraksi. Namun bagaimana jika kontraksi terjadi ketika wanita tersebut sedang dalam perjalanan?
Spesialis kandungan dari Rumah Sakit Bunda, Jakarta dr. Sita Ayu Sp.OG menjawabnya. Menurut Sita, pertama-tama seorang wanita harus mengetahui tanda-tanda persalinannya, apakah kontraksinya teratur, dan juga apakah kondisi tersebut disertai keluar lendir darah dari jalan lahir atau ketuban pecah.
"Jika wanita hamil mengalami kontraksi saat dalam perjalanan, sebaiknya ibu istirahat dalam posisi tiduran. Apabila kontraksinya hilang, wanita tersebut boleh melanjutkan perjalanan. Tapi jika tidak hilang, dan kontraksinya semakin keras dan teratur, sebaiknya segera mencari rumah sakit terdekat," Ujar Sita melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Sabtu (3/8/2013).
Walaupun kontraksi saat hamil tidak hanya terjadi pada saat mendekati persalinan, tapi kontraksi yang frekuensinya lebih sering dan lebih lama perlu penanganan khusus.
(Fit/Igw)
Spesialis kandungan dari Rumah Sakit Bunda, Jakarta dr. Sita Ayu Sp.OG menjawabnya. Menurut Sita, pertama-tama seorang wanita harus mengetahui tanda-tanda persalinannya, apakah kontraksinya teratur, dan juga apakah kondisi tersebut disertai keluar lendir darah dari jalan lahir atau ketuban pecah.
"Jika wanita hamil mengalami kontraksi saat dalam perjalanan, sebaiknya ibu istirahat dalam posisi tiduran. Apabila kontraksinya hilang, wanita tersebut boleh melanjutkan perjalanan. Tapi jika tidak hilang, dan kontraksinya semakin keras dan teratur, sebaiknya segera mencari rumah sakit terdekat," Ujar Sita melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Sabtu (3/8/2013).
Walaupun kontraksi saat hamil tidak hanya terjadi pada saat mendekati persalinan, tapi kontraksi yang frekuensinya lebih sering dan lebih lama perlu penanganan khusus.
(Fit/Igw)