Rata-rata semua orang sangat senang apabila mendapat pujian. Tapi, giliran mendapat kritikan, orang bisa jadi menolak mentah-mentah.
Tentu saja, ini dapat terjadi pada semua orang apalagi saat masih kanak-kanak sudah dilatih untuk beropini. Sementara di satu sisi, orang tua menutup diri untuk dinilai anak-anaknya.
"Orangtua itu seringnya memberikan tuntutan. Ada tidak, orangtua yang setiap minggu mengevaluasi dirinya sendiri ke anak-anaknya?" ujar psikolog Tika Bisono, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Rabu (7/8/2013)
Evaluasi yang dimaksud oleh mantan penyanyi era 80-an ini adalah, orangtua dengan terbuka menanyakan kepada anak-anaknya, apakah selama ini dirinya sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. "Misalnya, setiap minggu seorang ibu bertanya pada anaknya. 'Nak.. Nak.. Dalam seminggu ini, ibu sudah oke, belum? Menurut kamu, ibu bagaimana dalam seminggu ini?', tambah Tika.
Apabila orangtua sering melakukan itu, Tika percaya, ketika anak-anak tumbuh besar dan beranjak dewasa, si anak siap untuk mendapatkan kritikan dan masukan yang membangun untuknya.
"Seorang anak wajib dilatih beropini seperti ini. Sehingga, si anak nggak kaget, ketika dinilai," terang Tika. "Jangan dipuji boleh, dikritik nggak boleh. Semuanya harus seimbang," jelasnya.
Untuk itu, wajib bagi orangtua membiasakan diri memberikan pertanyaan seperti itu kepada anak-anaknya, agar si anak belajar untuk menganalisa kedua orangtuanya.
"This good exercise to appologize mutually," tutupnya.
(Adt/Abd)
Tentu saja, ini dapat terjadi pada semua orang apalagi saat masih kanak-kanak sudah dilatih untuk beropini. Sementara di satu sisi, orang tua menutup diri untuk dinilai anak-anaknya.
"Orangtua itu seringnya memberikan tuntutan. Ada tidak, orangtua yang setiap minggu mengevaluasi dirinya sendiri ke anak-anaknya?" ujar psikolog Tika Bisono, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditulis Rabu (7/8/2013)
Evaluasi yang dimaksud oleh mantan penyanyi era 80-an ini adalah, orangtua dengan terbuka menanyakan kepada anak-anaknya, apakah selama ini dirinya sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. "Misalnya, setiap minggu seorang ibu bertanya pada anaknya. 'Nak.. Nak.. Dalam seminggu ini, ibu sudah oke, belum? Menurut kamu, ibu bagaimana dalam seminggu ini?', tambah Tika.
Apabila orangtua sering melakukan itu, Tika percaya, ketika anak-anak tumbuh besar dan beranjak dewasa, si anak siap untuk mendapatkan kritikan dan masukan yang membangun untuknya.
"Seorang anak wajib dilatih beropini seperti ini. Sehingga, si anak nggak kaget, ketika dinilai," terang Tika. "Jangan dipuji boleh, dikritik nggak boleh. Semuanya harus seimbang," jelasnya.
Untuk itu, wajib bagi orangtua membiasakan diri memberikan pertanyaan seperti itu kepada anak-anaknya, agar si anak belajar untuk menganalisa kedua orangtuanya.
"This good exercise to appologize mutually," tutupnya.
(Adt/Abd)