Sukses

Konsumsi Coklat Gelap Bikin Kulit Lebih Tahan Matahari

Konsumsi coklat gelap setelah tiga bulan dengan kandungan flavanol yang tinggi dapat meningkatkan ketebalan kulit, dan hidrasi kulit.

Siapa yang tidak suka dengan cokelat, rasa manis yang lumer di lidah mampu membuat sebagian orang bahagia. Tidak hanya itu, cokelat juga ampuh jadi sahabat kulit.

Penelitian terbaru para ilmuwan London menemukan mengonsumsi 20 gram cokelat hitam selama 12 minggu mampu membuat kulit tahan berada di bawah sinar matahari dikutip Health, Sabtu (10/8/2013).

Pada 2009, Journal of Cosmetic Dermatology mengungkapkan dark chocolate menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap efek UV yang berbahaya.

Sinar ultraviolet dari sinar matahari dapat menyebabkan penuaan dini. Dan pada 2006 ilmuwan Jerman juga menemukan cokelat bisa membantu melindungi kulit dari sinar yang menyebabkan kanker.

"Data ilmiah makan coklat dengan kandungan tinggi flavonoid, senyawa antioksidan pada cokelat hitam dapat melindungi kulit Anda, terutama kulit terbakar dan kerusakan UV," kata Professor of Dermatology di SUNY Downstate Medical Center, New York.

Hasil penelitian menunjukkan: Konsumsi coklat gelap setelah tiga bulan dengan kandungan flavanol yang tinggi dapat meningkatkan ketebalan kulit, hidrasi, dan mikrosirkulasi penampilan kulit.

"Jika makan coklat untuk manfaat kesehatan harus fokus pada coklat gelap atau coklat bubuk, yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari antioksidan," ujar Cosmetic Dermatologist, Dr. Oscar Hevia.

Profesor dermatologi di SUNY Downstate Medical Center di New York City, Dr. Jessica Krant merekomendasikan makan cokelat dengan jumlah sedikit sebagai anti kanker dan penuaan dini.

Namun Dr. Krant tidak menyarankan mengonsumsi dengan jumlah besar karena kandungan cokelat juga tinggi akan gula.

Medical director of Mount Sinai Dermatology di New York City, Gary Goldenberg juga mengatakan cokelat membantu elastisitas dan menjaga kelembaban kulit.

"Stres oksidatif adalah musuh utama kulit akibat paparan sinar UV, bahan kimia, dan polusi lingkungan yang menyebabkan pelepasan radikal bebas," katanya. (Mia/Igw)