Sukses

Sadie Nicholas `Kecanduan` Olahraga Meski Hamil 8 Bulan

Kehamilan buah hati pertama tak menghalangi Sadie Nicholas tetap berolahraga. Ia menghabiskan waktunya selama satu hingga dua jam untuk gym

Kehamilan buah hati pertama tak menghalangi Sadie Nicholas tetap berolahraga. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya selama satu hingga dua jam untuk berolahraga ketimbang beristirahat.

Bahkan di usia kehamilan delapan bulan, Nicholas masih juga `kecanduan` olahraga. Ia mengaku, jika tak berolahraga dirinya jadi gampang tersinggung dan cemasan. Nicholas lebih khawatir jika kehamilan membuat badannya menjadi gemuk dan terlihat tak menarik lagi.

"Pada saat banyak wanita menggunakan kondisi mereka sebagai alasan untuk bersantai di sofa dengan mengemil biskuit cokelat, saya mendisiplinkan diri dalam diet dan fitnes seperti yang pernah saya lakukan. Saya bukan seorang atlet, sehingga tak ada alasan profesional yang membuat saya perlu menjaga bentuk tubuh saya," kata Nicholas seperti dikutip Dailymail, Senin (12/8/2013).

Sampai usia kehamilan 17 minggu, Nicholas berlari 10 km beberapa kali dalam seminggu. Dan olahraga itu sudah dilakukannya selama bertahun-tahun.

"Saya tahu saya tak sendirian, dari posting di forum orangtua online, saya bisa melihat ada wanita lain yang tak terhitung jumlahnya merasa seperti yang saya lakukan," katanya lagi.

Tak hanya berolahraga, Nicholas juga menjaga asupan makanannya dengan diet seimbang. Termasuk memperbanyak protein, buah, dan sayur-sayuran. Tapi, Nicholas menghindari roti, pasta, dan nasi. Ia hanya mengonsumsi kripik, kue, di akhir pekan.

"Saya tak pernah makan sekantong keripik atau permen semasa dewasa saya karena saya tak menyukainya, selain alkohol, saya hanya pernah mabuk air. Tak ada jus buah, minuman bersoda, teh, dan kopi. Saya hanya tak menyukai rasanya. Saya masih sama hingga sekarang," ujarnya.

Nicholas mengakui, terkadang ia menyadari terlalu memaksakan dirinya dan membuatnya merasa sakit. Ketakutannya menjadi gemuk melebihi rasa mualnya.

Lalu, berapa berat badannya saat ini? Ternyata Nicholas tak tahu dan tak ingin mengetahuinya. Bidannya saja hanya sekali menimbangnya, tepat di awal kehamilan. Ia merasa senang denagn meminta bidannya itu tak memberitahu berat badannya.

Meski Nicholas memperhatikan penampilannya, bukan berarti ia tak memedulikan calon anak yang dikandungnya. Menurutnya, bayinya yang belum lahir tetap menjadi prioritasnya seperti calon ibu lainnya. Ia ingin anaknya lahir dengan sehat.

"Dibandingkan dengan banyak wanita di usia saya yakni 40 tahun, saya tahu saya sangat fit dan biasanya dalam kondisi yang baik, tapi hampir di setiap kesempatan saya menemukan ketika saya hamil payudara saya semakin besar dan pinggang saya menebal, membuat saya merasa sadar diri," ujarnya.

Suami Nicholas yang sudah hidup 15 tahun bersamanya sudah memahami kebutuhan fisik dan emosional istrinya itu. Suaminya pun mendukung kebiasaan istrinya yang setiap hari berolahraga. Begitupula dengan dokter pribadi dan dokter kandungannya. Karena tubuh Nicholas yang sudah terbiasa dengan latihan yang intens, maka akan berbahaya jika berhenti berolahraga. Kecuali jika Nicholas merasa tak enak badan atau karena alasan medis lainnya.

Ibu Hamil Olahraga Aman?

Konsultan Ginekolog dan Dokter Kandungan Clive Spence-Jones mengatakan, berolahraga saat hamil aman meski ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati. "Saya menyarankan wanita hamil tak membiarkan denyut nadinya di atas 140 denyut per menit".

"Anda harus berhati-hati jangan berlebihan atau dehidrasi".

"Tapi, jika Anda tak aktif saat hamil, kemungkinan Anda akan kelebihan berat badan, yang menempatkan Anda pada risiko lebih tinggi terkena diabetes, memerlukan kelahiran caesar, kehilangan banyak darah setelah melahirkan dan membutuhkan transfusi darah darurat".

Ada banyak bukti berolahraga dan menjaga berat badan cara terbaik untuk bayi. Alasannya, olahraga bisa meningkatkan aliran darah ke janin, memperkuat jantungnya, serta meminimalkan komplikasi saat melahirkan," jelasnya.

(Mel)