Sukses

Gula Tak Hanya Perpendek Usia, Tapi Halangi Seks

Gula tak hanya bisa memperpendek usia. Gula juga bisa menghalangi kehidupan seks meski dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.

Gula tak hanya bisa memperpendek usia. Gula juga bisa menghalangi kehidupan seks meski dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.

Para Ilmuwan di University of Utah melihat bagaimana gula memengaruhi tikus dan menemukan tikus yang mengonsumsi tiga soda bergula dalam seharinya mengalami efek negatif dalam rentang kehidupan dan persaingan mendapatkan pasangan.

Penulis penelitian yang seorang Ahli Biologi James S Ruff mengatakan, tikus itu hanya mengonsumsi 12 ons soda, bukan jumlah yang besar.

Seperti dikutip WashingtonPost, Senin (19/8/2013), tikus betina yang makan gula mati dua kali lebih cepat dibandingkan tikus kontrol yang diberi makan dalam jumlah kalori yang sama. Sementara tikus jantan yang diberi gula tidak mati lebih cepat, melainkan kesulitan bersain melawan jantan kontrol dalam mencari pasangan. Selain itu juga kurang bisa mempertahankan wilayahnya serta bereproduksi.

Penelitian itu dipublikasikan secara online pada Selasa di Jurnal Nature Communications.

"(Temuan kami) menetapkan standar baru untuk berhati-hati bahkan pada gula tambahan dosis rendah," kata penulis senior dan Ahli Biologi Wayne K. Potts.

Menurut Potts, sekitar 80 persen dari zat-zat beracun pada tikus juga beracun juga bagi manusia. Sehingga efek dari gula tambahan kemungkinan bisa serupa pada manusia.

Para peneliti pertama memberi makan 156 hewan, baik itu yang manis atau diet normal selama 26 minggu. Peneliti kemudian mengatur laboratorium seperti lumbung tikus sehingga bisa berkeliaran bebas, bukannya dikurung dalam kandang. Tujuannya adalah untuk meniru lingkungan alam.

Para ilmuwan menggunakan metode ini karena berpikir itu akan menjadi sensitif terhadap efek sosiologis. Dan tikus gula harus berjuang untuk kesehatannya agar berhasil bersaing.

Secara keseluruhan, Potts dan koleganya menemukan tikus yang makan gula, yang tidak terlihat gemuk dan kurang sehat dibanding hewan kontrol, fisiologisnya memburuk ketika melakukan aktivitas yang harus dilakukan setiap hari.

(Mel/*)