Anak-anak dikabarkan siap untuk bersaing dalam melakukan sesuatu, ketika ia menginjak usia 4 tahun. Pada usia itu, ia mulai belajar untuk tidak peduli terhadap setiap jenis trik yang digunakannya untuk menang. Termasuk menggunakan trik kotor.
Sedangkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun, sikap kompetitifnya belum terlihat. Dan lebih terlihat, sifat untuk saling membantu satu sama lain, daripada bersaing.
Pada usia 4 tahun, seorang anak mulai berpikir untuk menjadi seorang pemenang. Dan penelitian telah dilakukan, terhadap 71 orang anak berusia 3 sampai 5 tahun.
Dalam tes itu, dilihat seberapa jauh anak-anak itu pergi untuk membantu orang lain, bahkan jika ia harus kehilangan kemenangan dalam pertandingan, dan menyelesaikan tugasnya sendiri.
Ini juga termasuk melihat apa yang anak-anak akan lakukan di berbagai situasi, untuk menguji adanya persepsinya terhadap persaingan.
Kemudian, anak-anak itu dimasukkan ke dalam sebuah tes permainan nyata dengan orang lain, di mana dia harus mengisi sebuah rak dengan pernak-perniknya.
Anak-anak yang berusia kurang dari 4 tahun, lebih senang pergi ke rak buku itu, dan membantu temannya menyelesaikan permainan itu. Sedangkan anak-anak berusia 4 sampai 5 tahun, lebih senang untuk mendapatkan pernak-pernik itu dari pesaingnya, dan menyusunnya lebih dulu ke dalam rak yang telah disediakan.
"Penelitian ini menunjukkan, anak-anak tidak memahami perilaku kompetitif sampai usia mereka sekitar 4 tahun," kata sebuah kalimat yang tertulis dan diterbitkan di dalam Journal of Experimental Psychology.
"Kebanyakan anak di bawah usia 4 tahun, tidak memiliki pehamanan yang dikembangkan dari perspektif orang lain," tambah penelitian tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (20/5/2013)
(Adt/Abd)
Sedangkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun, sikap kompetitifnya belum terlihat. Dan lebih terlihat, sifat untuk saling membantu satu sama lain, daripada bersaing.
Pada usia 4 tahun, seorang anak mulai berpikir untuk menjadi seorang pemenang. Dan penelitian telah dilakukan, terhadap 71 orang anak berusia 3 sampai 5 tahun.
Dalam tes itu, dilihat seberapa jauh anak-anak itu pergi untuk membantu orang lain, bahkan jika ia harus kehilangan kemenangan dalam pertandingan, dan menyelesaikan tugasnya sendiri.
Ini juga termasuk melihat apa yang anak-anak akan lakukan di berbagai situasi, untuk menguji adanya persepsinya terhadap persaingan.
Kemudian, anak-anak itu dimasukkan ke dalam sebuah tes permainan nyata dengan orang lain, di mana dia harus mengisi sebuah rak dengan pernak-perniknya.
Anak-anak yang berusia kurang dari 4 tahun, lebih senang pergi ke rak buku itu, dan membantu temannya menyelesaikan permainan itu. Sedangkan anak-anak berusia 4 sampai 5 tahun, lebih senang untuk mendapatkan pernak-pernik itu dari pesaingnya, dan menyusunnya lebih dulu ke dalam rak yang telah disediakan.
"Penelitian ini menunjukkan, anak-anak tidak memahami perilaku kompetitif sampai usia mereka sekitar 4 tahun," kata sebuah kalimat yang tertulis dan diterbitkan di dalam Journal of Experimental Psychology.
"Kebanyakan anak di bawah usia 4 tahun, tidak memiliki pehamanan yang dikembangkan dari perspektif orang lain," tambah penelitian tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (20/5/2013)
(Adt/Abd)