Pasar obat herbal di Indonesia berharap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berkat berkembangnya tren 'Back to Nature' yang diprediksi akan mencapai 100 miliar dolar di 2015.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi saat acara peresmian Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) Dexa Laboratories of Biomolekular Sciences, PT Dexa Medica di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/8/2013).
"Pada 2006, pasar obat herbal Indonesia mencapai Rp 5 triliun, 2007 meningkat menjadi Rp 6 triliun, 2008 menjadi Rp 7,2 triliun, dan 2012 mencapai Rp 13 triliun," ujar menkes.
Menurut menkes, perlu ada investasi yang berani dalam pengembangan obat herbal standar di Indonesia. Sehingga pasar obat herbal bisa berkembang.
"Kita butuh swasta nasional yang bersedia untuk investasi kearifan lokal agar bahan herbal bisa menjadi barang yang aman, baik dalam pencegahan dan pengobatan penyakit," ungkapnya.
(Fit/Abd)
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi saat acara peresmian Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) Dexa Laboratories of Biomolekular Sciences, PT Dexa Medica di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/8/2013).
"Pada 2006, pasar obat herbal Indonesia mencapai Rp 5 triliun, 2007 meningkat menjadi Rp 6 triliun, 2008 menjadi Rp 7,2 triliun, dan 2012 mencapai Rp 13 triliun," ujar menkes.
Menurut menkes, perlu ada investasi yang berani dalam pengembangan obat herbal standar di Indonesia. Sehingga pasar obat herbal bisa berkembang.
"Kita butuh swasta nasional yang bersedia untuk investasi kearifan lokal agar bahan herbal bisa menjadi barang yang aman, baik dalam pencegahan dan pengobatan penyakit," ungkapnya.
(Fit/Abd)