Sejumlah negara memiliki berbagai ukuran pada produk kondom. Di India, sebanyak 18 persen hingga 20 persen pria mengalami kegagalan kondom karena berbagai alasan. Seperti selip, robek, atau ukurannya tidak tepat.
Perlindungan dari lateks yang tersedia di pasaran di India, memiliki ukuran dengan panjang sekitar 150 mm hingga 180 mm dan lebar sekitar 44 hingga 56 mm.
Dewan Riset Medis di India (ICMR) melakukan survei pada ukuran standar penis. Survei tahap pertama dimulai pada 2002 dan berakhir pada 2006. Yang kedua dimulai pada Mei 2013.
Survei dilakukan pada 2.800 pria yang mengunjungi pusat keluarga berencana di 11 rumah sakit. Data yang diperoleh menunjukkan 60 persen peserta yang diukur panjangnya 126-156 mm dan 30 persen antara 100 dan 125 mm, lebih pendek 5 mm dari standar Kaukasia. Sedangkan, lebarnya 60 persen antara 100-109 mm dan 30 persen 75-95 mm.
Seksolog Dr MC Watsa mengatakan gagasan penelitian tersebut agar kondom lebih aman dan bisa diterima.
"Selama saya praktik, saya sering kedatangan pasien yang mengeluh kondomnya sangat longgar. Setelah kita memiliki yang ukurannya pas sempurna, masalah ini akan ada solusinya," kata Dr Watsa seperti dikutip Health.India, Rabu (21/8/2013).
Pada penelitian tersebut, responden diukur panjang dan lebar masing-masing penis yang sedang ereksi sebanyak dua kali, diikuti dengan memfotonya.
Dr Rajendra Shinde, kepala departemen PSM di KEM, menjelaskan, IIT Kharagpur menciptakan alat ukur khusus untuk mengukur panjang ereksi tapi KEM menganggap alat tersebut kurang efektif secara biaya.
"Ras yang berbeda memiliki panjang penis dan ketebalan yang berbeda, ini umumnya berkaitan dengan panjang ketika lembek," kata Dr Shinde.
(Mel/*)
Perlindungan dari lateks yang tersedia di pasaran di India, memiliki ukuran dengan panjang sekitar 150 mm hingga 180 mm dan lebar sekitar 44 hingga 56 mm.
Dewan Riset Medis di India (ICMR) melakukan survei pada ukuran standar penis. Survei tahap pertama dimulai pada 2002 dan berakhir pada 2006. Yang kedua dimulai pada Mei 2013.
Survei dilakukan pada 2.800 pria yang mengunjungi pusat keluarga berencana di 11 rumah sakit. Data yang diperoleh menunjukkan 60 persen peserta yang diukur panjangnya 126-156 mm dan 30 persen antara 100 dan 125 mm, lebih pendek 5 mm dari standar Kaukasia. Sedangkan, lebarnya 60 persen antara 100-109 mm dan 30 persen 75-95 mm.
Seksolog Dr MC Watsa mengatakan gagasan penelitian tersebut agar kondom lebih aman dan bisa diterima.
"Selama saya praktik, saya sering kedatangan pasien yang mengeluh kondomnya sangat longgar. Setelah kita memiliki yang ukurannya pas sempurna, masalah ini akan ada solusinya," kata Dr Watsa seperti dikutip Health.India, Rabu (21/8/2013).
Pada penelitian tersebut, responden diukur panjang dan lebar masing-masing penis yang sedang ereksi sebanyak dua kali, diikuti dengan memfotonya.
Dr Rajendra Shinde, kepala departemen PSM di KEM, menjelaskan, IIT Kharagpur menciptakan alat ukur khusus untuk mengukur panjang ereksi tapi KEM menganggap alat tersebut kurang efektif secara biaya.
"Ras yang berbeda memiliki panjang penis dan ketebalan yang berbeda, ini umumnya berkaitan dengan panjang ketika lembek," kata Dr Shinde.
(Mel/*)