Menjadi orangtua bukan perihal mudah, terlebih jika anak telah memasuki fase remaja. Mudah bagi orangtua merasa sangat cemas ketika maraknya pemberitaan di media yang menyerempet ke hal-hal berbau pornografi.
"Bagaimana jika anak belum mencapai usia remaja tetapi rasa ingin tahu terhadap hal semacam itu membuatnya ingin melihat film porno?," ujar salah satu orang tua di Amerika dikutip Empowher, Jumat (23/8/2013).
American Sex Therapist, Dr. Marty Klein menyangkal kalimat Parents Television Council yang mengatakan setiap anak Amerika berada dalam situasi bahaya dan berpotensi menjadi pecandu pornografi. Menurutnya semua anak memang memiliki perasaan seksual.
"Semua anak memiliki perasaan seksual, pikiran dan pertanyaan sesuai tingkatan usianya. Peran Orangtua berpengaruh besar mengawasi agar anak tidak berpotensi menjadi pecandu pornografi," ujar wanita kelahiran 1950 ini.
Saat anak berusia enam tahun tidak berpikir tentang hubungan seksual dan usia tiga belas tahun tidak membayangkan seluk beluk gairah dan kepuasan.
Namun menurut wanita yang kerap menulis artikel dan dipublikasikan di The Journal of Sex Research ini mengatakan setiap manusia dilahirkan sebagai makhluk seksual.
Untuk menanggapi ketika anak tertangkap basah menonton sesuatu berbau pornografi, dr. Klein mengatakan "Rasakan perasaan seksualitas anak-anak, komunikasikan untuk membentuk perasaan dan ingatkan bahayanya," ungkapnya.
Kebanyakan anak melihat pornografi sekadar karena ingin tahu dan penasaran. Cara orangtua mendekati berperan penting dalam memberi pengertian pada anak mengenai hal ini.
"Orangtua mengawasi dan perlu memberikan pengertian kepada anak bahwa tayangan itu untuk dewasa," tambahnya.
(Mia/Abd)
"Bagaimana jika anak belum mencapai usia remaja tetapi rasa ingin tahu terhadap hal semacam itu membuatnya ingin melihat film porno?," ujar salah satu orang tua di Amerika dikutip Empowher, Jumat (23/8/2013).
American Sex Therapist, Dr. Marty Klein menyangkal kalimat Parents Television Council yang mengatakan setiap anak Amerika berada dalam situasi bahaya dan berpotensi menjadi pecandu pornografi. Menurutnya semua anak memang memiliki perasaan seksual.
"Semua anak memiliki perasaan seksual, pikiran dan pertanyaan sesuai tingkatan usianya. Peran Orangtua berpengaruh besar mengawasi agar anak tidak berpotensi menjadi pecandu pornografi," ujar wanita kelahiran 1950 ini.
Saat anak berusia enam tahun tidak berpikir tentang hubungan seksual dan usia tiga belas tahun tidak membayangkan seluk beluk gairah dan kepuasan.
Namun menurut wanita yang kerap menulis artikel dan dipublikasikan di The Journal of Sex Research ini mengatakan setiap manusia dilahirkan sebagai makhluk seksual.
Untuk menanggapi ketika anak tertangkap basah menonton sesuatu berbau pornografi, dr. Klein mengatakan "Rasakan perasaan seksualitas anak-anak, komunikasikan untuk membentuk perasaan dan ingatkan bahayanya," ungkapnya.
Kebanyakan anak melihat pornografi sekadar karena ingin tahu dan penasaran. Cara orangtua mendekati berperan penting dalam memberi pengertian pada anak mengenai hal ini.
"Orangtua mengawasi dan perlu memberikan pengertian kepada anak bahwa tayangan itu untuk dewasa," tambahnya.
(Mia/Abd)