Sukses

Masih Banyak Ibu Meninggal Saat Melahirkan, Menyedihkan!

Penurunan angka kematian ibu dan anak belum sesuai harapan karena di beberapa daerah menurun, sementara daerah lain justru naik

Penurunan angka kematian ibu dan anak belum sesuai dengan harapan kesehatan karena di beberapa daerah angkanya menurun, sementara daerah lain justru naik, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Supriyantoro.

"Beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) itu penurunan AKI-nya bagus, bahkan ada yang sampai nol. Akan tetapi, di Jawa Tengah angkanya malah naik," ujar Supriyantoro di Jakarta, seperti ditulis, Jumat (23/8/2013).

Supriyantoro memandang perlu penguatan dan penajaman program untuk mengetahui titik mana yang menyebabkan angka kematian ibu dan anak masih relatif tinggi.
    
Menurut dia, upaya pertolongan di tingkat tenaga kesehatan sudah dinilai baik. Namun, penyebab kematian itu karena ibu yang akan melahirkan telat datang ke rumah sakit atau puskesmas setempat.
    
"Jadi, hal ini yang sedang kami garap. Paling tidak titik-titik kritis itu bisa kami temukan dan segera dapat diatasi," ujar Supriyantoro.
    
Selain itu, kata dia, diperlukan komitmen, pengertian, dan kepedulian berbagai pihak agar angka kematian ibu dan anak makin turun, bahkan mencapai angka nol.
    
Berdasarkan capaian target Millenium Development Goals (MDG’s), pada tahun 2015 angka kematian ibu maksimal 102 per 100.000 kelahiran, dan angka kematian bayi 32 per 100.000 kelahiran.
    
Supriyantoro berharap, dengan berbagai upaya tersebut, angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan hingga memenuhi target MDG’s tersebut.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini