Dokter Belgia keturunan Indonesia - Belgia mengadakan kegiatan sosial pelayanan penyakit gigi dan mulut, bedah mulut dan rahang, bedah plastik, mata dan kandungan untuk membantu masyarakat di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
"Dokter yang tergabung dalam Belgian Indonesian Medical Education and Social Association (BIMESA) itu sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat)," kata Sekretaris Ketiga Fungsi Pensosbud Diplik KBRI Brussel, Mulyanto Sastrowiranu seperti dikutip dari Antara, Sabtu (24/8/2013).
Penandatangan perjanjian kerja sama itu tentang bantuan kegiatan Unsrat dalam pelayanan penyakit gigi dan mulut, bedah mulut dan rahang, bedah plastik, mata dan kandungan di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kepulauan itu menjadi kabupaten tersendiri melalui UU Nomor 15 Tahun 2007 dengan jumlah warganya yang mencapai lebih dari 78 ribu jiwa.
Dokter-dokter Belgia keturunan Indonesia-Belgia itu membantu dokter setempat dalam kegiatan tersebut. Yayasan Bimesa (v.z.w.) Belgia juga akan membantu pelaksanaan seminar oleh para ahli/ spesialis di Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Dengan kerja sama ini diharapkan dapat membantu dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sekaligus meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan setempat.
Yayasan Bimesa (v.z.w.) Belgia adalah yayasan sosial di Belgia yang didirikan pada tahun 2004 dan beranggotakan dokter Belgia keturunan Indonesia-Belgia.
Yayasan sosial ini bergerak dalam bidang pemberian bantuan kesehatan berupa tenaga kesehatan, materi, pengajaran dan pengumpulan dana.
   Â
Yayasan ini telah beberapa kali mengadakan bakti sosial di Indonesia, termasuk di Aceh setelah terjadinya bencana tsunami, Bajawa (Flores), Bukittinggi (Sumatra Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Dokter Belgia keturunan Indonesia juga termasuk sesepuh keturunan Indonesia yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan Indonesia di Belgia.
Sumbangsih nyata dan konkret dokter-dokter Belgia keturunan Indonesia di Indonesia selama lebih dari 10 tahun dengan tulus dan tanpa banyak publikasi ini diharapkan dapat meningkatkan sumbangan profesional asing keturunan Indonesia di luar negeri ke Indonesia.Â
(Abd)
"Dokter yang tergabung dalam Belgian Indonesian Medical Education and Social Association (BIMESA) itu sebelumnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat)," kata Sekretaris Ketiga Fungsi Pensosbud Diplik KBRI Brussel, Mulyanto Sastrowiranu seperti dikutip dari Antara, Sabtu (24/8/2013).
Penandatangan perjanjian kerja sama itu tentang bantuan kegiatan Unsrat dalam pelayanan penyakit gigi dan mulut, bedah mulut dan rahang, bedah plastik, mata dan kandungan di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Kepulauan itu menjadi kabupaten tersendiri melalui UU Nomor 15 Tahun 2007 dengan jumlah warganya yang mencapai lebih dari 78 ribu jiwa.
Dokter-dokter Belgia keturunan Indonesia-Belgia itu membantu dokter setempat dalam kegiatan tersebut. Yayasan Bimesa (v.z.w.) Belgia juga akan membantu pelaksanaan seminar oleh para ahli/ spesialis di Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Dengan kerja sama ini diharapkan dapat membantu dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sekaligus meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan setempat.
Yayasan Bimesa (v.z.w.) Belgia adalah yayasan sosial di Belgia yang didirikan pada tahun 2004 dan beranggotakan dokter Belgia keturunan Indonesia-Belgia.
Yayasan sosial ini bergerak dalam bidang pemberian bantuan kesehatan berupa tenaga kesehatan, materi, pengajaran dan pengumpulan dana.
   Â
Yayasan ini telah beberapa kali mengadakan bakti sosial di Indonesia, termasuk di Aceh setelah terjadinya bencana tsunami, Bajawa (Flores), Bukittinggi (Sumatra Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Dokter Belgia keturunan Indonesia juga termasuk sesepuh keturunan Indonesia yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan Indonesia di Belgia.
Sumbangsih nyata dan konkret dokter-dokter Belgia keturunan Indonesia di Indonesia selama lebih dari 10 tahun dengan tulus dan tanpa banyak publikasi ini diharapkan dapat meningkatkan sumbangan profesional asing keturunan Indonesia di luar negeri ke Indonesia.Â
(Abd)