Mitos yang banyak dibicarakan khalayak ramai terkait penggunaan tampon adalah membuat hilangnya keperawanan. Tapi hal ini ternyata tidak benar.
Ketahuilah menggunakan tampon tidak membuat perempuan menjadi tidak perawan, mungkin hanya meregangkan selaput dara namun tidak membuatnya robek.
Sering berkuda mungkin dapat membuat selaput dara robek, tapi tidak dengan penggunaan tampon. Usia remaja perlu membawa persiapan dalam tas kecil seperti tampon, pantyliners, tisu basah dan celana dalam.
Menggunakan tampon tidak sulit, berikut caranya seperti dikutip Wikohow, Minggu (25/8/2013)
1. Bahan Tampon
Pilih tampon dengan bahan yang mudah menyerap.
2. Cuci tangan
Saat memasukan tampon sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu, untuk menghindari penyebaran jamur atau bakteri.
3. Posisi
Menggunakan tampon bisa dengan duduk caranya, posisi lutut dilebarkan agar memudahkan penggunaan tampon.
Jika berdiri, tempatkan satu kaki pada tempat yang lebih tinggi. Namun kebanyakan wanita memilih posisi duduk.
4. Pahami Anatomi
Memahami anatomi vagina, ada tiga bukaan yaitu uretra (tempat urine keluar) di depan, vagina di tengah, dan anus di bagian belakang.
Perhatikan darah menstruasi berasal, bersihkan terlebih dahulu darah yang masih keluar kemudian masukan tampon.
5. Masukan Tampon
Ketika sudah ditemukan lubang vagina, tahan tampon dengan benar, gunakan jari telunjuk pada ujung aplikator.
Perlahan-lahan masukkan bagian atas, setengah tebal aplikator ke dalam vagina. Masukan sampai jari menyentuh daging.
Tarik keluar aplikator dengan lembut keluar dari vagina. Perhatikan cara yang tepat di kemasan tampon.
6. Periksa Kenyamanan
Jika itu menyakitkan saat duduk atau berjalan, mungkin tampon tidak cukup jauh masuk ke dalam vagina. Ulangi dengan membaca secara tepat cara pemakaian yang tertera pada kemasan.
Ganti tampon setiap enam sampai delapan jam sekali yah ladies!, jangan biarkan lebih dari delapan jam. Toxic shock syndrome (TSS) merupakan konsekuensi yang sangat jarang namun berpotensi fatal menggunakan tampon lebih dari delapan jam.
Gejala demam tinggi, mual atu bahkan muntah dapat terjadi. Jika gejala ini muncul konsultasikan dengan dokter.
7. Melepas Tampon
Tenang ladies, menghapus tampon mungkin tampak menyakitkan, tapi itu hanya tidak nyaman jika otot mengepal. Ambil napas dalam-dalam untuk melonggarkan otot, ini tidak menyakitkan.
Perlahan-lahan tarik tali atau string tampon. Mungkin merasa beberapa gesekan sedikit dari serat kapas saat tampon keluar, tetapi tidak menyakitkan.
Jika terasa sakit mungkin tampon kering, gunakan sedikit air untuk membantunya keluar. Untuk beberapa tampon ada yang dapat dibuang ke dalam tooilet. Namun yang tidak, itu bisa dibuang menggunakan gumpalan tisu toilet atau plastik kemasan untuk membuangnya.
5. Komunikasi dengan yang berpengalaman
Ketika sulit melakukannya, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan yang berpengalaman seperti kakak perempuan atau ibu.
Ajukan pertanyaan secara detail dan jelas agar tidak terjadi kesalahan. Cobalah untuk tidak merasa malu, dan ingat bahwa setiap wanita juga perlu mendapatkan informasi detai dan lebih terkait masalah ini. (Mia/Igw)
Ketahuilah menggunakan tampon tidak membuat perempuan menjadi tidak perawan, mungkin hanya meregangkan selaput dara namun tidak membuatnya robek.
Sering berkuda mungkin dapat membuat selaput dara robek, tapi tidak dengan penggunaan tampon. Usia remaja perlu membawa persiapan dalam tas kecil seperti tampon, pantyliners, tisu basah dan celana dalam.
Menggunakan tampon tidak sulit, berikut caranya seperti dikutip Wikohow, Minggu (25/8/2013)
1. Bahan Tampon
Pilih tampon dengan bahan yang mudah menyerap.
2. Cuci tangan
Saat memasukan tampon sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu, untuk menghindari penyebaran jamur atau bakteri.
3. Posisi
Menggunakan tampon bisa dengan duduk caranya, posisi lutut dilebarkan agar memudahkan penggunaan tampon.
Jika berdiri, tempatkan satu kaki pada tempat yang lebih tinggi. Namun kebanyakan wanita memilih posisi duduk.
4. Pahami Anatomi
Memahami anatomi vagina, ada tiga bukaan yaitu uretra (tempat urine keluar) di depan, vagina di tengah, dan anus di bagian belakang.
Perhatikan darah menstruasi berasal, bersihkan terlebih dahulu darah yang masih keluar kemudian masukan tampon.
5. Masukan Tampon
Ketika sudah ditemukan lubang vagina, tahan tampon dengan benar, gunakan jari telunjuk pada ujung aplikator.
Perlahan-lahan masukkan bagian atas, setengah tebal aplikator ke dalam vagina. Masukan sampai jari menyentuh daging.
Tarik keluar aplikator dengan lembut keluar dari vagina. Perhatikan cara yang tepat di kemasan tampon.
6. Periksa Kenyamanan
Jika itu menyakitkan saat duduk atau berjalan, mungkin tampon tidak cukup jauh masuk ke dalam vagina. Ulangi dengan membaca secara tepat cara pemakaian yang tertera pada kemasan.
Ganti tampon setiap enam sampai delapan jam sekali yah ladies!, jangan biarkan lebih dari delapan jam. Toxic shock syndrome (TSS) merupakan konsekuensi yang sangat jarang namun berpotensi fatal menggunakan tampon lebih dari delapan jam.
Gejala demam tinggi, mual atu bahkan muntah dapat terjadi. Jika gejala ini muncul konsultasikan dengan dokter.
7. Melepas Tampon
Tenang ladies, menghapus tampon mungkin tampak menyakitkan, tapi itu hanya tidak nyaman jika otot mengepal. Ambil napas dalam-dalam untuk melonggarkan otot, ini tidak menyakitkan.
Perlahan-lahan tarik tali atau string tampon. Mungkin merasa beberapa gesekan sedikit dari serat kapas saat tampon keluar, tetapi tidak menyakitkan.
Jika terasa sakit mungkin tampon kering, gunakan sedikit air untuk membantunya keluar. Untuk beberapa tampon ada yang dapat dibuang ke dalam tooilet. Namun yang tidak, itu bisa dibuang menggunakan gumpalan tisu toilet atau plastik kemasan untuk membuangnya.
5. Komunikasi dengan yang berpengalaman
Ketika sulit melakukannya, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan yang berpengalaman seperti kakak perempuan atau ibu.
Ajukan pertanyaan secara detail dan jelas agar tidak terjadi kesalahan. Cobalah untuk tidak merasa malu, dan ingat bahwa setiap wanita juga perlu mendapatkan informasi detai dan lebih terkait masalah ini. (Mia/Igw)