Air es banyak dipilih sebagai pelepas dahaga, dingingnya dapat menyegarkan tenggorokan. Eits, tidak hanya itu ternyata menurut penelitian air es juga dapat meringankan nyeri otot.
Penelitian ini diterbitkan dalam European Journal of Applied Physiology, yang menjelaskan bahwa mandi atau mengompres bagian yang nyeri dengan air es dapat mengurangi rasa sakit bahkan hilang.
Peneliti dari University of New Hampshire mengatakan hal ini baik untuk para atlet dikutip Newsmaxhealth, Senin (26/8/2013). Dengan mencelupkan bagian tubuh yang sakit ke dalam air es pasca latihan dapat mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan.
Â
"Mandi es sangat populer sebagai pengobatan, namun penelitian ini benar-benar perlu dipikirkan matang apakah menguntungkan atau merugikan," ujar pemimpin penelitian, Naomi Crystal.
Untuk penelitian ini, para peneliti merekrut 20 pria usia kuliah yang melakukan berjalan dengan jalan menurun selama 40 menit. Setelah itu, setengah dari subjek tersebut diminta mandi dengan air es selama 20 menit.
Para peneliti kemudian mengukur efek mandi dengan air es. Hasilnya, tidak ditemukan nyeri, pembengkakan dan peradangan dalam satu jam setelah mandi dalam tiga hari ke depan.
"Penelitian ini berharap untuk melihat berkurangnya nyeri dan pemulihan serta peningkatan kekuatan atlet dalam menggunakan air es," pungkasnya. (Mia/Igw)
Penelitian ini diterbitkan dalam European Journal of Applied Physiology, yang menjelaskan bahwa mandi atau mengompres bagian yang nyeri dengan air es dapat mengurangi rasa sakit bahkan hilang.
Peneliti dari University of New Hampshire mengatakan hal ini baik untuk para atlet dikutip Newsmaxhealth, Senin (26/8/2013). Dengan mencelupkan bagian tubuh yang sakit ke dalam air es pasca latihan dapat mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan.
Â
"Mandi es sangat populer sebagai pengobatan, namun penelitian ini benar-benar perlu dipikirkan matang apakah menguntungkan atau merugikan," ujar pemimpin penelitian, Naomi Crystal.
Untuk penelitian ini, para peneliti merekrut 20 pria usia kuliah yang melakukan berjalan dengan jalan menurun selama 40 menit. Setelah itu, setengah dari subjek tersebut diminta mandi dengan air es selama 20 menit.
Para peneliti kemudian mengukur efek mandi dengan air es. Hasilnya, tidak ditemukan nyeri, pembengkakan dan peradangan dalam satu jam setelah mandi dalam tiga hari ke depan.
"Penelitian ini berharap untuk melihat berkurangnya nyeri dan pemulihan serta peningkatan kekuatan atlet dalam menggunakan air es," pungkasnya. (Mia/Igw)