Sukses

Tips Menggunakan Obat Tradisional

Jangan pernah sesekali membeli obat melalui toko obat yang ada internet. Selain itu, periksalah logo yang tercantum pada kemasan obatnya.

Obat tradisional tampaknya masih jadi primadona di kalangan masyarakat moderen saat ini. Untuk mewaspadai perederan obat tradisional yang tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal.

Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapeutik dan NAPZA BPOM, Dra Retno Tyas Utami, Apt menghimbau agar aman, dan tidak membuat kesakitan yang mengonsumsinya, belilah obat herbal di tempat penjualan resmi.

Jangan pernah sesekali membeli obat melalui toko obat yang ada internet. Selain itu, periksalah logo yang tercantum pada kemasan obat tersebut.

"Kalau obat tradisional (herbal), ada logo herbal berstandar. Atau ada tulisan jamu. Nggak ada lambang-lambang lainnya," ujar Retno Tyas, yang ditulis Rabu (28/8/2013)

Selain itu, agar penggunaan obat tradisional tepat, rasional, dan aman, berikut tips yang diberikan Badan POM, yang diterima tim Health Liputan6.com :

  1. Jangan mengonsumsi melebihi dosis, dan gunakan sesuai aturan yang tertera pada kemasan.
  2. Bila terjadi efek yang tidak diinginkan, segera hentikan penggunaannya, dan langsung hubungi dokter.
  3. Informasikan ke dokter yang sedang merawat Anda, karena beberapa bahan dalam obat tradisional dapat berinteraksi dengan obat kimia, sehingga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
  4. Jangan mengonsumsi obat tradisional yang mengandung bahan yang diketahui dapat menyebabkan alergi.
  5. Hati-hati pada penderita hipertensi, gangguan fungsi jantung, ginjal, dan hati. Karena ada beberapa bahan yang diketahui dapat menyebabkan alergi.
  6. Hati-hati jika sedang menjalani diet rendah gula, karena selain mengandung bahan berkhasiat, obat tradisional terkadang mengandung bahan tambahan seperti pemanis.
  7. Jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan, harus diwaspadai. Karena beberapa bahan dapat memengaruhi janin.
  8. Untuk wanita menyusui pun harus hati-hati, karena beberapa bahan dapat dieksresikan melalui air susu ibu (ASI) yang kemungkinan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada bayi.

(Adt/Igw)