Sukses

Olahraga Bukan untuk Turunkan Berat Badan, Lalu?

Padahal, olahraga itu bukan untuk menurunkan berat badan, tetapi untuk menyehatkan jantung yang melakukannya.

Banyak orang masih salah paham dengan konsep olahraga dan menurunkan berat badan. Olahraga itu bukan untuk menurunkan berat badan, tetapi untuk menyehatkan jantung.

Personal Trainer (PT) Muay Thai di Muay Thai Training Camp, Panglima Polim 2, Jakarta Selatan, Arif Ginanjar menyebutkan, banyak orang menempatkan olahraga di urutan teratas untuk menurunkan berat badan, padahal pola makanlah yang seharusnya di urutan pertama.

"Untuk menurunkan berat badan yang harus diperhatikan pertama kali adalah pola makan. Olahraga penting, tapi buat jantung, bukan untuk bakar lemak secara instan dan cepat," kata Arif Ginanjar, saat berbincang dengan tim Health Liputan6.com, Muay Thai Training Camp, Panglima Polim 2, Jakarta Selatan, yang ditulis Rabu (28/8/2013).

Untuk presentasenya sendiri, Arif Ginanjar mengatakan, 30 persen pola makan, dan 70 persen olahraga.

Kebanyakan orang Indonesia, menurut Arif lebih banyak mengonsumsi karbohidrat dibanding protein. Padahal, proteinlah yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, terlebih bagi orang yang aktif berolahraga.

"Orang Indonesia itu, lebih baik banyak nasinya, daripada sumber proteinnya seperti ikan, misalnya. Sedangkan kebutuhan protein tiap orang yang aktif berolahraga, harus dikalikan 3 dari berat badannya," jelas dia.

Arif mencontohkan, misalkan Anda memiliki berat badan sebesar 60 kilogram, berarti kebutuhan protein yang harus tercukupi adalah 180 gram. Sedangkan selama ini, banyak orang yang kurang tercukupi asupan proteinnya.

"1 butir telur, cuma 7 gram proteinnya. Kebiasaan orang kita, telurnya satu, nasinya banyak. Ya, sudah pasti kurang proteinnya," terang Arif Ginanjar.

Untuk yang aktif berolahraga, selesai melakukan aktivitas tersebut, idealnya yang harus banyak dikonsumsi adalah protein dan fiber (serat)

(Adt/Abd)