Payudara pria tidak selamanya rata. Payudara bisa membesar seperti yang wanita miliki. Hal ini diakibatkan oleh sebuah kondisi yang disebut dengan istilah ginekomastia. Tentunya, kondisi ini akan menyebabkan kaum pria depresi. Sebab, hal ini tidak bisa disembunyikan dan akan menganggu kehidupan serta penampilan mereka.
Deskripsi
Seperti dilansir Mayo Clinic dan WebMD, Kamis (29/8/2013), ginekomastia merupakan suatu kondisi di mana payudara laki-laki membesar seperti perempuan. Hal ini disebabkan oleh membengkaknya jaringan pada payudara akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Apabila seorang pria memiliki hormon estrogen yang lebih tinggi daripada hormon testosteron maka berisiko mengalami ginekomastia.
Umumnya, pria akan mengalami nyeri pada dada dan lama kelamaan ukuran payudara akan membesar. Kelainan ini biasanya hanya mempengaruhi satu bagian payudara. Namun, Anda juga mungkin mengalami hal ini di kedua payudara Anda. Ginekomastia bukanlah masalah yang serius, sebab hal ini akan membaik dengan sendirinya walaupun Anda tidak melakukan pengobatan. Namun, waktu pemulihan alami mungkin relatif lama dan menyebabkan Anda mengalami masalah pada penampilan. Semua pria dapat mengalami hal ini di setiap masa dalam hidupnya. Berikut penjelasannya:
1. Bayi
Bayi laki-laki yang baru dilahirkan bisa langsung memiliki payudara besar. Hal ini disebabkan oleh adanya efek estrogen dari ibunya. Namun, umumnya, jaringan payudara yang bengkak akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga payudara akan terus membengkak dan harus mendapatkan perawatan.
2. Praremaja
Biasanya, ginekomastia terjadi akibat adanya tumor yang memproduksi estrogen. Hal ini menyebabkan timbulnya tunas pada payudara yang dapat bertahan hingga dua tahun. Namun, hal ini cenderung akan sembuh dengan sendirinya.
3. Remaja
Pada kaum remaja, ginekomastia terjadi akibat adanya perubahan hormon pubertas, biasanya selama awal hingga pertengahan dari masa pubertas. Namun, hal ini biasanya akan pulih dengan sendirinya, kurang lebih enam bulan hingga dua tahun.
4. Dewasa
Prevalensi puncak dari ginekomastia adalah pada usia 50 tahun dan 80 tahun. Setidaknya satu dari empat pria dapat mengalami ginekomastia selama waktu itu. Biasanya, hal ini muncul akibat beberapa kondisi, seperti kanker hati atau paru-paru, sirosis hati, tiroid yang terlalu aktif, masalah hormon, seperti kanker dari kelenjar pituitary, kelenjar adrenal, atau testis.
Â
Gejala
Berikut beberapa tanda dan gejala yang biasanya dialami oleh pria yang mengalami ginekomastia:
- Payudara terasa nyeri
- Payudara membengkak, khususnya pada bagian jaringan kelenjar. Hal ini menyebabkan ukuran payudara menjadi lebih besar
- Muncul tunas pada payudara
- Payudara mengeluarkan cairan
Biasanya tanda dan gejala seperti di atas akan membaik dan menghilang dengan sendirinya. Namun, bila Anda mengalami hal itu dalam waktu yang lama dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter.
Penyebab
Ginekomastia terjadi akibat jumlah hormon testosteron lebih rendah dibandingkan dengan hormon estrogen. Ada beberapa hal yang dianggap dapat menganggu keseimbangan hormon pria dan memicu terjadinya ginekomastia, seperti:
1. Perubahan hormon alami
Hormon testosteron dan hormon estrogen berfungsi untuk mengontrol perkembangan sekaligus memelihara karakteristik dan sifat dari pria maupun wanita. Misalnya, testosteron yang dimiliki pria akan mengontrol massa otot dan menumbuhkan rambut di tubuh. Sedangkan, estrogen yang dimiliki oleh wanita akan mengontrol pertumbuhan payudara. Banyak orang yang menganggap bahwa hormon estrogen hanya dimiliki oleh perempuan. Hal itu salah. Ternyata, tubuh pria juga memproduksi jenis hormon itu, walaupun hanya dalam jumlah yang kecil. Namun, kadar hormon estrogen pada pria juga dapat terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kadar hormon testosteron. Hal inilah yang menyebabkan ginekomastia.
2. Obat-obatan
Sejumlah jenis obat dapat menyebabkan ginekomastia, seperti:
- Anti-androgen, seperti flutamide, finasteride (Proscar) dan spironolactone (Aldactone)
Jenis obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker dan beberapa kondisi lainnya. Namun, obat-obatan ini dapat memicu terjadinya ginekomastia.
Advertisement
- Obat AIDS
Pria yang positif mengalami HIV pasti akan melakukan pengobatan seperti terapi antiretroviral (ART). Pengobatan itu memang dapat menyembuhkan penyakit HIV yang Anda alami. Namun, hal itu juga dapat menyebabkan payudara pria mengalami pembengkakan (ginekomastia).
- Obat anti kecemasan, seperti diazepam (Valium)
- Obat antibiotik
- Obat maag, seperti cimetidine
- Obat bisul, seperti cimetidine
- Obat epilepsi, seperti phenytoin (Dilantin)
- Obat jantung, seperti digoxin (Lanoxin) dan calcium channel blockers
- Obat steroid anabolik atau androgen yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atletik
3. Narkoba dan alkohol
Alkohol dan beberapa jenis narkoba (amfetamin, ganja, heroin, metadon) dapat menyebabkan ginekomastia.
4. Kondisi kesehatan
Ada beberapa penyakit yang memiliki dampak pada kondisi kesehatan Anda di mana hal itu akan mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti:
Hipogonadisme
Jika Anda mengalami hal ini, produksi testosteron normal dalam tubuh akan terganggu.
Hipertiroidisme
Kondisi ini menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dalam jumlah yang berlebihan.
- Tumor
Tumor yang menyerang bagian testis, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari, dapat menghasilkan hormon yang dapat mengubah keseimbangan hormon laki-laki.
- Gagal ginjal
Salah satu jenis pengobatan yang dilakukan untuk menangani penyakit gagal ginjal adalah hemodialisis. Namun, jika Anda melakukannya secara terus menerus, hormon dalam tubuh Anda bisa tidak seimbang dan menyebabkan ginekomastia.
- Gagal hati dan sirosis
Fluktuasi hormon yang terkait dengan masalah hati serta obat-obatan untuk sirosis berhubungan dengan ginekomastia.
Tak hanya penyakit seperti di atas saja yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, faktor penuaan dan kurangnya gizi juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Ketika umur Anda sudah tua, secara otomatis hormon dalam tubuh Anda akan mengalami perubahan. Hal ini dapat menyebabkan ginekomastia. Selain itu, ketika Anda kekurangan nutrisi, kadar testosteron akan menurun sedangkan kadar estrogen tetap stabil. Akibatnya, hormon Anda tidak stabil dan menyebabkan ginekomastia.
5. Produk herbal
Produk herbal dibuat dari bahan-bahan yang asalnya dari tanaman, salah satunya dengan menggunakan minyak dari tanaman, seperti dari pohon teh atau lavender. Memang produk herbal lebih baik daripada produk seperti biasanya. Namun, hal ini dapat menyebabkan ginekomastia. Mungkin karena produk herbal memiliki aktivitas estrogenik yang lemah.
Pengobatan
Dokter pasti akan memastikan terlebih dahulu mengenai kondisi pembengkakan payudara yang Anda alami, apakah benar-benar ginekomastia atau mengarah pada kondisi lain. Sebab, banyak kondisi lain yang juga menimbulkan gejala yang sama, seperti adanya jaringan lemak pada payudara, penyakit kanker payudara, dan mastitis. Untuk itu, dokter pertama-tama akan mengajukan pertanyaan tentang sejarah medis, kondisi kesehatan dalam keluarga Anda, dan jenis obat yang Anda gunakan. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengevaluasi jaringan pada payudara, perut, dan alat kelamin Anda.
Bila dokter telah menemukan dan memastikan bahwa Anda mengalami ginekomastia, dokter akan melakukan tes lanjutan guna menentukan penyebab dari ginekomastia yang Anda alami, seperti dengan melakukan tes darah, mammogram, rontgen dada, computerized tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) scan, dan ultrasound testis. Namun, jika hasil yang didapatkan belum mengetahui penyebab ginekomastia secara pasti, dokter akan melakukan biopsi jaringan, yaitu dengan mengambil sampel dari jaringan payudara Anda untuk diperiksa di laboratorium.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan Anda positif mengalami ginekomastia, dokter akan melihat apakah kondisi Anda masih pada tahap awal ataukah sudah parah. Jika masih ringan, dokter biasanya tidak memberikan obat, hanya menyuruh Anda untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk melihat apakah pembengkakan pada payudara Anda menyusut dengan sendirinya atau tidak. Namun, jika payudara Anda terus membengkak (lebih dari dua tahun) dan kondisi Anda sudah parah, dokter pasti langsung memberikan pilihan pengobatan berupa obat-obatan dan operasi.
1. Obat-obatan
Obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara dan kondisi lain, seperti tamoxifen dan raloxifene, mungkin berguna bagi beberapa pria dengan ginekomastia.
2. Operasi
Jika obat-obatan tidak memberikan efek berarti bagi kondisi payudara Anda, pilihan terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan pembedahan. Ada dua jenis operasi yang biasanya digunakan untuk mengobati ginekomastia, yakni:
- Liposuction
Jenis pembedahan ini dilakukan untuk menghilangkan lemak dalam payudara Anda, bukan kelenjar jaringan dari payudara itu sendiri.
- Mastektomi
Jenis pembedahan ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan kelenjar dari payudara Anda. Prosedur pembedahan ini sering dilakukan secara endoskopi, maksudnya hanya menggunakan sayatan kulit berukuran kecil. Namun, jenis pembedahan ini kurang invasif karena waktu pemulihan sangat lama.
(Mel)