Masalah gizi buruk di negeri ini belum sepenuhnya teratasi. Di Polewali Mandar, dua bersaudara Asrul dan Ainun mengalami gizi buruk yang membuat pertumbuhan badannya tumbuh tidak normal.
Asrul yang sebenarnya sudah berusia 6,5 tahun berat badannya jauh di bawah normal, hanya 9 kilogram (kg). Hingga kini Asrul belum bisa berjalan sendiri. Jangankan berjalan, memenuhi kebutuhannya seperti makan dan menyuap sendiri saja tak mampu dilakukan jika tanpa bantuan orang lain.
Sementara, adiknya Ainun yang berusia 5 bulan badannya makin kurus, hanya 3,4 kg. Padahal berat badan normal untuk anak seusianya minimal 7,4Â kg. Ayahnya Firdaus sehari-hari bekerja sebagai tukang becak sedangkan sang ibu Darmiani hanya sebagai ibu rumah tangga. Keduanya tak mampu memberikan asupan gizi yang cukup sejak janin di kandungan hingga lahir.
Firdaus dan keluarga kecilnya itu tinggal di sebuah gubuk berukuran tidak lebih dari 3 x 5 meter dengan berlantaikan semen, Minggu (1/9/2013).
Asrul dan Ainun pernah mendapatkan bantuan berupa susu dan biskuit dari petugas kesehatan setempat. Namun, itu hanya berlangsung beberapa kali sebelum akhirnya dihentikan ketika kondisi keduanya belum pulih. Meski Asrul dan Ainun rutin dibawa ke puskesmas dan spesialis anak, pertumbuhan fisik kedua anak tersebut tetap lambat.
Kedua bocah malang ini memang sempat mendapat perhatian petugas kesehatan setempat. Namun kini bak luput dari perhatian pemerintah setempat.
Camat Polewali Mandar, Taufik Andi Palontjongi yang menyambangi rumah kedua bocah malang ini menyatakan baru mengunjungi warganya setelah mendapat kabar dari petugas puskesmas setempat. Taufik berjanji akan memfasilitasi orangtua kedua bocah dengan pihak puskesmas agar diberi perawatan secara intensif untuk memulihkan kondisi kesehatan kedua bocah ini.
(Mel)
Asrul yang sebenarnya sudah berusia 6,5 tahun berat badannya jauh di bawah normal, hanya 9 kilogram (kg). Hingga kini Asrul belum bisa berjalan sendiri. Jangankan berjalan, memenuhi kebutuhannya seperti makan dan menyuap sendiri saja tak mampu dilakukan jika tanpa bantuan orang lain.
Sementara, adiknya Ainun yang berusia 5 bulan badannya makin kurus, hanya 3,4 kg. Padahal berat badan normal untuk anak seusianya minimal 7,4Â kg. Ayahnya Firdaus sehari-hari bekerja sebagai tukang becak sedangkan sang ibu Darmiani hanya sebagai ibu rumah tangga. Keduanya tak mampu memberikan asupan gizi yang cukup sejak janin di kandungan hingga lahir.
Firdaus dan keluarga kecilnya itu tinggal di sebuah gubuk berukuran tidak lebih dari 3 x 5 meter dengan berlantaikan semen, Minggu (1/9/2013).
Asrul dan Ainun pernah mendapatkan bantuan berupa susu dan biskuit dari petugas kesehatan setempat. Namun, itu hanya berlangsung beberapa kali sebelum akhirnya dihentikan ketika kondisi keduanya belum pulih. Meski Asrul dan Ainun rutin dibawa ke puskesmas dan spesialis anak, pertumbuhan fisik kedua anak tersebut tetap lambat.
Kedua bocah malang ini memang sempat mendapat perhatian petugas kesehatan setempat. Namun kini bak luput dari perhatian pemerintah setempat.
Camat Polewali Mandar, Taufik Andi Palontjongi yang menyambangi rumah kedua bocah malang ini menyatakan baru mengunjungi warganya setelah mendapat kabar dari petugas puskesmas setempat. Taufik berjanji akan memfasilitasi orangtua kedua bocah dengan pihak puskesmas agar diberi perawatan secara intensif untuk memulihkan kondisi kesehatan kedua bocah ini.
(Mel)