Sukses

MUI dan BPOM Sudah Nyatakan Vaksin Pentavalen Aman

Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, menegaskan vaksin pentavalen tidak menimbulkan sejumlah efek yang berbahaya bagi balita.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, menegaskan vaksin pentavalen tidak menimbulkan sejumlah efek yang berbahaya bagi balita.

"Vaksin ini tidak akan sampai menimbulkan efek yang berbahaya, seperti demam tinggi, kejang-kejang dan autis pada balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Anneu Nurchandrani di Bekasi, Senin.

Menurut dia, vaksin jenis baru tersebut telah lulus uji Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meningkatkan imun pada balita.

"Untuk masalah keamanan sudah terjamin. BPOM telah mengeluarkan izinnya," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/9/2013).

Dia mengatakan, vaksin jenis baru ini juga sudah dinyatakan aman dan halal digunakan manusia oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
     
Dikatakan Anneu, vaksin ini  penting untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan pada bayi atau balita akibat penyakit pneumonia dan meningitis.
     
"Kalau masih ada masyarakat yang ragu, saya minta untuk berfikir ulang lagi dan mempertimbangkan kesehatan anaknya," katanya.
     
Dengan vaksin jenis baru ini, balita tidak perlu berulang kali disuntik untuk berbagai jenis imun. Karena, dalam satu suntikan pentavalen terdapat lima vaksin untuk difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta hib (Haemophylus Influenza type B).
     
Sebelum vaksi tersebut disatukan, kata dia, balita setidaknya harus menerima sedikitnya sembilan kali suntikan untuk vaksin DPT (mencegah difteri dan pertusis), HB (hepatitis B ) dan HiB (pneumonia).
     
"Biasanya setiap jenis vaksin akan diberikan tiga kali dalam jangka waktu satu bulan. Kondisi ini membuat balita merasa kesakitan setiap kali harus menjalani penyuntikan," katanya.
     
Dengan vaksin baru ini, balita hanya perlu mendapat suntikan tiga kali dengan jangka waktu yang sama, sehingga mempermudah pemberian vaksin terhadap balita.

(Abd)
Video Terkini