Sukses

Sebelum Berangkat, Calon Jemaah Haji Diabetesi, Perhatikan Ini!

Kementrian Kesehatan mengimbau bagi calon jemaah haji agar memeriksakan kesehatannya sebelum berangkat.

Dalam upaya menekan angka kesakitan calon jemaah haji tahun ini yang menderita diabetes, Kementrian Kesehatan mengimbau bagi calon jemaah haji agar memeriksakan kesehatannya sebelum berangkat.

Karena menurut data 2012 menunjukkan, penyakit Diabetes merupakan risiko tertinggi rawat inap mencapai 10,26 persen.  Dan jika dilihat dari peringkat penyakit, hipertensi ada di urutan pertama mencapai 66,20 persen, disusul penyakit diabetes melitus tipe 2 dengan 22,23 persen.

Walaupun hal ini sangat disayangkan, tapi menurut  Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS angka tersebut bisa dibantu diturunkan dengan hal berikut.

1. Jika ia tahu sedang sakit, ia disarankan untuk berobat dulu di Indonesia.

2. Jika ada obat yang harus dimakan, dibawa. Walaupun pemerintah menyediakan obat juga, tapi obat yang biasa dimakan tentu juga akan membantu.

"Pencegahan lebih awal lebih baik, bawa obat dari indonesia apabila ada obatnya. Sehingga bisa terkontrol dari sebelum pemberangkatan hingga tidak ada masalah disana. Apalagi suhu disana sangat tinggi, belum lagi ada perbaikan di Masjidil Haram sehingga kerumunan orang tidak dapat dihindari," kata Tjandra, yang ditemui saat acara 'Blue Print For Change' di kantor kementrian kesehatan, Jakarta, Selasa (3/9/2013)

3. Walaupun di Arab, diet dan istirahat juga harus dijaga.

4. Jangan ragu-ragu berkomunikasi dengan petugas kesehatan jika terjadi sesuatu. Dan penting untuk memberitahu jika ada Diabetes Melitus.

(Fit/Abd)
Live dan Produksi VOD