Sukses

Hanya 1 dari 8 Diabetesi yang Bisa Dapatkan Insulin

Hanya satu dari delapan orang atau 12,5 persen penderita diabetes mellitus (DM) yang butuh perawatan insulin yang mendapatkannya

Laporan "Blueprint for Changing Diabetes in Indonesia" dari Novo Nordisk Indonesia melaporkan hanya satu dari delapan orang atau 12,5 persen penderita diabetes mellitus (DM) yang membutuhkan perawatan menggunakan insulin yang mendapatkannya.

"Laporan ini juga menunjukkan hanya 41 persen orang Indonesia yang mengidap diabetes mengetahui kondisinya, sedangkan yang mendapatkan pengobatan hanya 39 persen namun hanya 0,7 persen yang mencapai sasaran pengobatan diabetes," papar Direktur Novo Nordisk Indonesia Sandeep Sur dalam peluncuran laporan tersebut di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa.
    
Laporan tersebut mencatat ada 7,6 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes namun kurang dari satu persen yang mencapai target pengobatan.
    
Kurangnya capaian pengobatan itu menjadi suatu kekhawatiran karena diprediksikan tingkat pertumbuhan penderita diabetes tersebut mencapai 6 persen per tahunnya dimana pada tahun 2030 diperkirakan ada 11,8 juta orang menderita DM.
    
Untuk menanggulangi hal tersebut, Kementerian Kesehatan membangun 7.225 pos pembinaan terpadu (Posbindu) di berbagai daerah yang diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk tindakan promotif dan preventif seperti memeriksakan kesehatan sejak dari awal.
    
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memaparkan di Posbindu ada beberapa meja, serupa dengan yang ada di posyandu dimana masyarakat dapat memeriksakan diri dan dilakukan pencatatan mengenai tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh maupun lingkar badan serta tekanan darah.
    
"Di beberapa posbindu yang ada peralatannya juga dilakukan pemeriksaan darah. Di meja terakhir posbindu juga ada konsultasi. Sebagian ada yang langsung ditangani di posbindunya, ada yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain," kata Tjandra.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.