Penderita alzheimer dapat meminimalkan kemungkinan dirinya akan terkena demensia, dengan cara melakukan deteksi sedini mungkin. Baik yang sudah demensia, atau masih pra-demensia.
"Caranya, mencegah dan memodifikasikan semua faktor risiko yang turut berperan," ucap Ahli Psikiatri Geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Dr. dr. Martina Nasrun, dalam acara talkshow 'Understanding Alzheimer', ditulis Kamis (5/9/2013)
Faktor risiko yang dimaksud oleh Martina Masrun antara lain adalah obesitas dan merokok. Bila ini semua segera diubah, dapat meminimalkan terjadinya demensia bagi penderita alzheimer.
Martina menyarankan agar mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang sedini mungkin. Jangan pernah ragu untuk melakukannya.
"Ketika seseorang mengubah gaya hidupnya menjadi jauh lebih sehat, bukan hanya alzheimer yang dapat dihindari, tetapi juga semua penyakit," kata Martina menjelaskan.
Biasakan konsumsi sayuran dan buah. Selain itu, jangan pernah lupa untuk menyempatkan diri berolahraga. "Minimal seminggu 3 kali. Nggak sempat olahraga, naik turun tangga saja. Lakukan ini secara rutin," jelas Martina.
Bila ini sudah dilakukan sejak sekarang, maka pelupa, kebingungan, bicara tidak lancar, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari di usia tua tidak akan terjadi."Tua boleh, pikun? No way!," tutup dia.
(Adt/Mel)
"Caranya, mencegah dan memodifikasikan semua faktor risiko yang turut berperan," ucap Ahli Psikiatri Geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Dr. dr. Martina Nasrun, dalam acara talkshow 'Understanding Alzheimer', ditulis Kamis (5/9/2013)
Faktor risiko yang dimaksud oleh Martina Masrun antara lain adalah obesitas dan merokok. Bila ini semua segera diubah, dapat meminimalkan terjadinya demensia bagi penderita alzheimer.
Martina menyarankan agar mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang sedini mungkin. Jangan pernah ragu untuk melakukannya.
"Ketika seseorang mengubah gaya hidupnya menjadi jauh lebih sehat, bukan hanya alzheimer yang dapat dihindari, tetapi juga semua penyakit," kata Martina menjelaskan.
Biasakan konsumsi sayuran dan buah. Selain itu, jangan pernah lupa untuk menyempatkan diri berolahraga. "Minimal seminggu 3 kali. Nggak sempat olahraga, naik turun tangga saja. Lakukan ini secara rutin," jelas Martina.
Bila ini sudah dilakukan sejak sekarang, maka pelupa, kebingungan, bicara tidak lancar, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari di usia tua tidak akan terjadi."Tua boleh, pikun? No way!," tutup dia.
(Adt/Mel)