Sukses

Ahli Gigi dan Mulut dari 21 Negara Siap Adakan Konferensi di Bali

Pada 12 September mendatang, para ahli gigi dan mulut yang tergabung di ACOHPSC akan mengadakan pertemuan di Bali.

Masih banyaknya permasalahan gigi dan mulut yang dianggap remeh bagi banyak orang di dunia membuat ahli gigi dan mulut khawatir. Untuk itu, pada 12 September mendatang, para ahli gigi dan mulut yang tergabung di ACOHPSC (Asian Conference of Oral Health Promotion for School Children) akan mengadakan pertemuan di Bali.

Pertemuan ini disebutkan Ketua PB PDGI (Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia), Dr drg Zaura Rini Anggraini memang difokuskan bagi anak sekolah sekaligus memeringati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia.

"Ini merupakan pertemuan rutin yang akan diikuti sekitar 21 negara di negara Asia yang memiliki komitmen yang sama dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui strategi promotif yang ditujukan kepada peserta didik sekolah," ungkap Zaura, seperti ditulis Senin (9/9/2013).

Menurut Zaura, alasan diadakannya konferensi ini karena kesehatan gigi dan mulut yang tidak baik memberikan pengaruh pada pendidikan anak-anak di sekolah dan keberhasilannya di kemudian hari. Hal ini juga dipicu oleh banyaknya anak sekolah yang hilang dari sekolah karena sakit gigi dan mulut.

Zaura menuturkan, Indonesia sendiri memiliki dua program UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) yaitu:

1. Program Donut Irene, menilai 15 faktor risiko gigi berlubnag pada anak (TK sampai kelas 1 SD) menggunakan software maupun kuesioner manual.

2. Program sikat gigi bersama setiap hari di sekolah berintegerasi ke dalam program perilaku hidup bersih dan sehat

Sesuai dengan Gyeong Ju Declaration pada ACOHPSC 2007, salah satu programnya adalah melaksanakan sikat gigi di sekolah setiap hari dengan pasta gigi mengandung fluor.

"Agenda konferensi nantinya, disebut Zaura akan mendengarkan perspektif dari 12 negara (Brunei, Kamboja, Cina, Indonesia, jepang, Malaysia, Myanmar, Nepal, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam) dan juga laporan dari kegiatan school visit yang sebelumnya sudah dilakukan di beberapa negara," tambah Zaura.

(Fit/Abd)

Video Terkini