Sukses

Ujung Genteng, dari Gizi Buruk Hingga Jantungan, Ada Semua

Penyakit kulit, nyeri punggung dan masih banyak gangguan kesehatan lain dialami penduduk di Ujung Genteng, Jawa Barat

Ujung Genteng, kawasan pesisir pantai Selatan Jawa Barat, terletak sekitar 200 km dari kota Jakarta, mayoritas penduduknya nelayan dan petani. Tak heran bila penyakit kulit dan nyeri punggung selalu bisa ditemukan di sana.

Menurut dr. Christian Budiman, banyaknya masyarakat yang mengidap penyakit kulit disebabkan perilaku masyarakat dan lingkungan di sana.

"Tadi setelah saya tanya ke mereka, penyebabnya karena memang mereka senang memakai handuk secara barengan. Akibatnya, saling menularkan satu sama lain. Selain itu, lingkungan yang kotor dan air kotor, berdampak pada kulit mereka," kata dr. Christian, selaku tim dokter Bio Farma Persero Indonesia, ditulis Selasa (17/9/2013)

Hal ini diungkapkan Christian kepada tim Health Liputan6.com,  dalam acara `Pengobatan Gratis dan Pemberian Vaksin Flubio Dari Bio Farma Persero`, Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, Senin (16/9/2013)

Untuk masyarakat berusia di atas 50 tahun, tambah Christian, sering mengalami tekanan darah tinggi dan komplikasi penyakit jantung. "Untuk anak-anak dan remaja, paling banyak batuk dan pilek," tambah dia.

Lebih mengejutkan lagi, banyak anak usia 5 tahun yang berberat badan rendah. Dibilang menderita gizi buruk, Christian tidak dapat memastikannya, karena memang pengecekan seperti ini harus menggunakan tabel gizi untuk memastikannya.

"Tadi ada beberapa pasien, yang usia 5 tahun beratnya cuma 12 kilogram. Itu berat badan kecil, kan?" terangnya.

Hal senada disampaikan dr. Fitria Mahrunnisa, selaku dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jampang Kulon, Sukabumi Selatan, Jawa Barat, yang ikut menjadi tim dokter dalam acara bakti sosial (baksos) itu.

Pasien yang diperiksa, kebanyakan menderita tekanan darah tinggi, penyakit kulit, dan nyeri pada punggung. Menurut Fitria, ini memang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di sana, karena bertani adalah pekerjaan yang tidak mungkin ditinggalkan begitu saja.

"Kalau yang nyeri punggung itu, ya karena kebanyakan dari mereka petani. Tahu sendiri 'kan, pekerjaan petani seperti apa, Kalau batuk pilek, karena di sini curah hujan sedang tinggi, dan berdekatan langsung dengan pantai," kata Fitria.

Selain memberikan obat, hal yang dilakukan oleh Christian dan Fitria adalah pemberian edukasi kepada pasiennya.

Untuk tekanan darah, diberikan edukasi berupa penjelasan mengapa bisa si pasien sampai menderita penyakit itu. Penderita penyakit kulit, diberi pemahaman untuk tidak menggunakan handuk secara bersamaan. Begitu pun agar tidak terkena penyakit menular, masyarakat di sana diberikan edukasi berupa ajakan untuk senantiasa cuci tangan, baik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.

"Kalau pasien hanya dikasih obat saja, mereka nggak akan berubah. Kalau edukasi, mereka tentu akan memiliki pemahan lebih jelas, sehingga mereka bisa melakukan pencegahan. Ke depannya, hidup mereka akan jauh lebih baik," kata Christian.

"Untuk pasien yang sering pegal-pegal, saya hanya memberikan nasihan agar kerjanya jangan terlalu berat. Usahakan untuk banyak minum air mineral. Selebihnya, saya berikan vitamin, dan meminta kepada mereka untuk senantiasa memeriksakan diri ke dokter," timpal Fitria.

Keduanya sepakat dengan memberikan pengertian kepada para pasiennya, untuk menjaga dan mengubah pola hidup jadi lebih baik lagi, dan memberitahu makanan apa saja yang dipantang.

Berikut foto-foto yang terjadi dalam acara bakti sosial yang diadakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipaku, Ujung Genteng, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.
2 dari 4 halaman



1. Masyarat tertib mengantre tunggu giliran pemeriksaan

3 dari 4 halaman


2. Dokter Christian tengah memberikan penyuluhan kepada pasien


3. Dokter Fitria sedang menulis resep obat untuk pasien yang menderita panas tinggi


4. Salah seorang petugas mencatat nama pasien untuk diperiksa


5. Pasien yang telah selesai diperiksa, berbaris rapi untuk menembus resep obat.


6. Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar melihat langung acara baksos yang diadakan Bio Farma Persero

4 dari 4 halaman




(Adt/Abd)