Dalam menjamin sterilisasi, ternyata tidak semua minuman kemasan bisa disimpan di suhu ruang. Sebaliknya, ada yang wajib dimasukkan ke dalam kulkas.
Ahli teknologi pangan yang juga Direktur SEAFAST (Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology) Center dari Institut Pertanian Bogor, Purwiyanto Hariyadi menjelaskan bahwa ada perbedaan antara jenis kemasan aseptik (sterilisasi) dan pasteurisasi.
"Proses sterilisasi merupakan proses pemanasan dengan suhu tinggi tapi dalam waktu yang singkat, atau dikenal dengan Ultra High Temperature (UHT). Sementara proses pasteurisasi, adalah cara pengawetan tanpa UHT, namun memiliki cita rasa yang lebih segar ketimbang produk hasil sterilisasi," kata Purwiyanto, seperti ditulis Rabu (18/9/2013).
Sementara itu, Communication Manager Tetra Pak Indonesia, Elvira P. Wongsosudiro menyampaikan bahwa jenis kemasan tetra pak bisa dilihat aseptik atau bukan dari bawah kemasan.
"Jika tertulis tetra aseptik, berarti kemasan ini bisa melindungi produk pangan di dalamnya hingga satu tahun, selama kemasan tetap dalam kondisi baik dan belum terbuka," jelas Elvira.
Lebih jelasnya, Purwiyanto menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan produk jenis aseptik, seperti:
1. Semua kemasan ini biasanya digunakan untuk mengemas susu, jus, santan, teh, hingga minuman tradisional.
2. Sebelum dibuka, produk yang menggunakan kemasan ini bisa disimpan di suhu ruang dalam waktu yang cukup lama, sekitar 9-12 bulan
3. Kalaupun ada minuman dalam kemasan aseptik yang disimpan di rak pendingin, tujuannya bukan untuk mempertahankan umur simpan, tapi karena alasan selera, yang mungkin lebih menyukai minuman dingin.
4. Expired-date yang tertera di label kemasan hanya berlaku jika kemasan belum dibuka. Jika sudah terbuka, kemasan sekali minum sebaiknya langsung dihabiskan.
Sedangkan untuk family pack, setelah terbuka, umur simpannya hanya 3-4 hari dan wajib disimpan di kulkas dalam sushu 4 derajat celsius. Dalam kondisi ini, Anda tak bisa lagi mengandalkan tanggal kedaluwarsa yang tertera di label.
5. Pilih produk dengan kemasan aseptik dalam kondisi baik dan tidak penyok. Sedikit saja lubang atau kerusakan pada kemasan, bisa membuat mikroba masuk dan mencemari produk di dalamnya.
(Fit/Igw)
Ahli teknologi pangan yang juga Direktur SEAFAST (Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology) Center dari Institut Pertanian Bogor, Purwiyanto Hariyadi menjelaskan bahwa ada perbedaan antara jenis kemasan aseptik (sterilisasi) dan pasteurisasi.
"Proses sterilisasi merupakan proses pemanasan dengan suhu tinggi tapi dalam waktu yang singkat, atau dikenal dengan Ultra High Temperature (UHT). Sementara proses pasteurisasi, adalah cara pengawetan tanpa UHT, namun memiliki cita rasa yang lebih segar ketimbang produk hasil sterilisasi," kata Purwiyanto, seperti ditulis Rabu (18/9/2013).
Sementara itu, Communication Manager Tetra Pak Indonesia, Elvira P. Wongsosudiro menyampaikan bahwa jenis kemasan tetra pak bisa dilihat aseptik atau bukan dari bawah kemasan.
"Jika tertulis tetra aseptik, berarti kemasan ini bisa melindungi produk pangan di dalamnya hingga satu tahun, selama kemasan tetap dalam kondisi baik dan belum terbuka," jelas Elvira.
Lebih jelasnya, Purwiyanto menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan produk jenis aseptik, seperti:
1. Semua kemasan ini biasanya digunakan untuk mengemas susu, jus, santan, teh, hingga minuman tradisional.
2. Sebelum dibuka, produk yang menggunakan kemasan ini bisa disimpan di suhu ruang dalam waktu yang cukup lama, sekitar 9-12 bulan
3. Kalaupun ada minuman dalam kemasan aseptik yang disimpan di rak pendingin, tujuannya bukan untuk mempertahankan umur simpan, tapi karena alasan selera, yang mungkin lebih menyukai minuman dingin.
4. Expired-date yang tertera di label kemasan hanya berlaku jika kemasan belum dibuka. Jika sudah terbuka, kemasan sekali minum sebaiknya langsung dihabiskan.
Sedangkan untuk family pack, setelah terbuka, umur simpannya hanya 3-4 hari dan wajib disimpan di kulkas dalam sushu 4 derajat celsius. Dalam kondisi ini, Anda tak bisa lagi mengandalkan tanggal kedaluwarsa yang tertera di label.
5. Pilih produk dengan kemasan aseptik dalam kondisi baik dan tidak penyok. Sedikit saja lubang atau kerusakan pada kemasan, bisa membuat mikroba masuk dan mencemari produk di dalamnya.
(Fit/Igw)