Sukses

Tak Punya Payudara Kiri, Mayuri Dibuatkan `Payudara Baru`

Mayuri menjalani operasi bedah di payudaranya karena tak memiliki payudara kiri.

Selama ini kebanyakan wanita melakukan operasi payudara agar ukurannya bertambah atau untuk mengecilkan. Tapi tidak dengan Mayuri (nama diubah). Gadis berusia 20 tahun itu melakukan operasi payudara karena ia tak memiliki payudara kiri.

Mayuri mendatangi Artemis Hospital dengan keluhan yang tak biasa. Mahasiwi pascasarjana itu beberapa kali dilamar menikah, sehingga ia membutuhkan payudara.

Seperti dikutip ToI, Jumat (20/9/2013), payudara kiri yang menghilang itu terjadi karena Mayuri mengalami kondisi langka yang disebut Sindrom Polandia yang membuat payudaranya tak ada atau tak berkembang.

Kondisi tersebut biasanya membuat puting lebih kecil atau sama sekali tidak ada. Ini juga disertai kurangnya dinding dada dan otot.

Sindrom Polandia hanya terjadi satu dari 200 ribu kelahiran. Pada kasus Mayuri, ia memiliki puting lebih (dua atau tiga) dan menurut dokter kondisi tersebut jarang terjadi.
2 dari 2 halaman



Operasi Bertahap

Bedah kosmetik yang dilakukan dokter penuh tantangan karena kulit di sekitar payudara kurang. Dokter juga perlu membuatkan ruang untuk menempatkan implan. Menurut Kepala Bedah Kosmetik dan Plastik, Vipul Nanda, tim dokter harus melakukannya bertahap.

"Ini diperlukan kesabaran dan dedikasi dari Mayuri dan keluarganya. Ia harus lebih bersabar karena ini akan membuat hidupnya jauh lebih muda," kata Nanda.

Nanda menjelaskan, pada operasi pertama dokter menempatkan silikon di bawah kulit pasien. Tas silikon itu berisi garam. Operasi tersebut membuat Mayuri harus ke rumah sakit dua kali seminggu dan proses itu berlangsung selama 10 minggu.

Operasi kedua berlangsung setelah 3 bulan, di mana tas silikon yang berisi garam diambil dan diisi implan berisi gel silikon. Beberapa bulan kemudian, ketika implan telah sempurna menetap, dokter mengangkat puting yang berlebihan.

"Bedah kosmetik bukan berarti selalu untuk meningkatkan penampilan luar seseorang. Dalam kasus tersebut, kita harus bersimpati dengan kebutuhan pribadi seperti Mayuri," kata Nanda.

(Mel/*)