Mainan seks dildo tak hanya digunakan wanita, pria juga ada yang memakainya. Dari penjualannya, pria dan wanita jenis ini yang paling banyak membelinya. Setiap jenis kelamin juga memberikan reaksi yang berbeda-beda saat membelinya.
Dildo sebenarnya diciptakan pria untuk digunakan ke wanita karena alasan praktis, agama, atau menyenangkan. Selain itu, dildo diciptakan dengan gagasan sebagai pengganti penis.
Charles Panati dalam Bukunya berjudul: Sex Origins And Intimate Things menjelaskan, wanita yang menjadi konsumen terbesar memang pasangan lesbian. Tapi, pasangan gay juga termasuk konsumen terbesar.
"Pasangan gay dengan dua penis yang asli juga termasuk pembeli terbesar dari dildo," kata Panati.
Dildo sebenarnya diciptakan pria untuk digunakan ke wanita karena alasan praktis, agama, atau menyenangkan. Selain itu, dildo diciptakan dengan gagasan sebagai pengganti penis.
Charles Panati dalam Bukunya berjudul: Sex Origins And Intimate Things menjelaskan, wanita yang menjadi konsumen terbesar memang pasangan lesbian. Tapi, pasangan gay juga termasuk konsumen terbesar.
"Pasangan gay dengan dua penis yang asli juga termasuk pembeli terbesar dari dildo," kata Panati.
2 dari 3 halaman
Tak hanya gay
Menurut Panati, pasangan gay berpikir mainan seks tersebut bisa memberikan cara yang unik dalam menghargai penisnya. Namun, selain pasangan gay, pria straight juga memakai dildo sebagai pengganti dirinya.
Pria straight bakal menggunakan dildo ketika istrinya sedang ingin bercinta namun dirinya sedang tidak ingin.
"Ketika pria straight mencintai penisnya di usia muda sebagai cara menyenangkan dirinya, organ tersebut tak pernah menjadi objek utama untuk kepuasan," kata Panati seperti dikutip Liputan6.com, Senin (23/9/2013).
Ini berbeda dengan pria gay yang menganggap penisnya bisa memberikan kepuasan untuk dirinya, namun kebanyakan tidak sebagai objek seks utamanya.
"Penis memberikan fungsi ganda untuk pria gay. Pasangan gay seringnya memiliki dildo yang berbeda model dan warnanya," kata Panati.
Menurut Panati, pasangan gay berpikir mainan seks tersebut bisa memberikan cara yang unik dalam menghargai penisnya. Namun, selain pasangan gay, pria straight juga memakai dildo sebagai pengganti dirinya.
Pria straight bakal menggunakan dildo ketika istrinya sedang ingin bercinta namun dirinya sedang tidak ingin.
"Ketika pria straight mencintai penisnya di usia muda sebagai cara menyenangkan dirinya, organ tersebut tak pernah menjadi objek utama untuk kepuasan," kata Panati seperti dikutip Liputan6.com, Senin (23/9/2013).
Ini berbeda dengan pria gay yang menganggap penisnya bisa memberikan kepuasan untuk dirinya, namun kebanyakan tidak sebagai objek seks utamanya.
"Penis memberikan fungsi ganda untuk pria gay. Pasangan gay seringnya memiliki dildo yang berbeda model dan warnanya," kata Panati.
Advertisement
3 dari 3 halaman
Reaksi Pembeli
Menurut penjual mainan seks, berbagai jenis kelamin menunjukkan reaksi yang berbeda saat membeli mainan seks dildo. Pasangan lesbian dan pria gay lebih nyaman ketika membeli atau berbicara tentang dildo. Sementara wanita straight kebanyakan malu saat memilih atau membeli dildo. Berbeda dengan pria straight yang mudah tersinggung karena takut dianggap tidak-tidak jika membelinya
"Mereka mencari model," kata salah satu pekerja toko seks Pleasure chest," ujarnya.
"Anda mungkin mengatakan mereka ingin membelinya, untuk alasan apapun. Mungkin pria itu impoten.. Saya membayangkan kebanyakan karena alasan miliknya tidak bekerja. Atau miliknya tak seperti yang diharapkan," ujar pekerja toko itu.
(Mel/*)