Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr Hasan Sadikin Bandung merawat bayi kembar siam parasit (conjoined twin parasitic) berjenis kelamin laki-laki bernama Ginan Septian Nugraha, kembaran Ginan yang kondisinya tidak sempurna itu seperti menempel di bagian sekitar mulut Ginan.
  Â
"Ini kasus pertama di kita, kasus kembar siam memang sudah dan beberapa kali. Tapi untuk kasus ini, ini baru yang pertama kali," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dr Tengku Djumala Sari, di Kota Bandung, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/9/2013).
  Â
Ia menuturkan, bayi kembar siam tersebut terlahir dari pasangan suami istri bernama Aep Supriatna dan Yani Mulyani, di Kampung Cikadung RT 28/01, Desa Ciroyom Hilir, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat itu, dengan bantuan seorang bidan.
  Â
"Lahirnya dibantu oleh bidan, pada tanggal 19 September 2013 lalu," kata dr Mala.
 Â
Mengetahui salah satu bayi kembar siam yang kondisi menempel dibagian mulut, bidan tersebut langsung membawanya ke RSUD Cibabat Kota Cimahi.
  Â
"Awalnya dibawa ke RSUD Cibabat Kota Cimahi, tapi dari sana langsung dirujuk ke sini (RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung)," kata dia.
  Â
Saat ini, kata dr Mala, bayi kembar siam tersebut dirawat di Bagian ICU RSUP dr Hasan Sadikin.
  Â
"Kondisi keduanya saat ini baik-baik saja. Waktu lahir beratnya 3,8 kilogram," kata dia.
  Â
Sementara itu, ayah kandung bayi kembar siam tersebut Aep Saepudin mengaku tidak ada firasat apapun saat anak ketiganya lahir ke dunia.
  Â
"Tidak ada firasat apapun, cuma firasat yang ngerasain tetangga. Tetangga pada perut istri saya dikehamilannya sekarang terlihat besar sekali. Untuk anak yang ketiga ini, usai kandungan istri saya mencapai 9 bulan 10 hari," kata Aep.
  Â
Dirinya tidak mengetahui kalau istrinya sedang mengandung bayi kembar siam karena saat dilakukan pemeriksaan USG ke dokter kandungan, dokter menyatakan kandungan istri normal.
  Â
"Pernah USG ke dokter ketika tujuh bulan, dan kata dokternya normal tidak kembar," kata dia.
 Â
Aep yang sehari-harinya berjualan es cingcau ini berharap, dokter di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung segera memisahkan anak kembar siamnya tersebut.
  Â
"Ya mudah-mudahan cepat dioperasi dan anak saya selamat nantinya," kata dia.
(Abd)
  Â
"Ini kasus pertama di kita, kasus kembar siam memang sudah dan beberapa kali. Tapi untuk kasus ini, ini baru yang pertama kali," kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dr Tengku Djumala Sari, di Kota Bandung, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/9/2013).
  Â
Ia menuturkan, bayi kembar siam tersebut terlahir dari pasangan suami istri bernama Aep Supriatna dan Yani Mulyani, di Kampung Cikadung RT 28/01, Desa Ciroyom Hilir, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat itu, dengan bantuan seorang bidan.
  Â
"Lahirnya dibantu oleh bidan, pada tanggal 19 September 2013 lalu," kata dr Mala.
 Â
Mengetahui salah satu bayi kembar siam yang kondisi menempel dibagian mulut, bidan tersebut langsung membawanya ke RSUD Cibabat Kota Cimahi.
  Â
"Awalnya dibawa ke RSUD Cibabat Kota Cimahi, tapi dari sana langsung dirujuk ke sini (RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung)," kata dia.
  Â
Saat ini, kata dr Mala, bayi kembar siam tersebut dirawat di Bagian ICU RSUP dr Hasan Sadikin.
  Â
"Kondisi keduanya saat ini baik-baik saja. Waktu lahir beratnya 3,8 kilogram," kata dia.
  Â
Sementara itu, ayah kandung bayi kembar siam tersebut Aep Saepudin mengaku tidak ada firasat apapun saat anak ketiganya lahir ke dunia.
  Â
"Tidak ada firasat apapun, cuma firasat yang ngerasain tetangga. Tetangga pada perut istri saya dikehamilannya sekarang terlihat besar sekali. Untuk anak yang ketiga ini, usai kandungan istri saya mencapai 9 bulan 10 hari," kata Aep.
  Â
Dirinya tidak mengetahui kalau istrinya sedang mengandung bayi kembar siam karena saat dilakukan pemeriksaan USG ke dokter kandungan, dokter menyatakan kandungan istri normal.
  Â
"Pernah USG ke dokter ketika tujuh bulan, dan kata dokternya normal tidak kembar," kata dia.
 Â
Aep yang sehari-harinya berjualan es cingcau ini berharap, dokter di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung segera memisahkan anak kembar siamnya tersebut.
  Â
"Ya mudah-mudahan cepat dioperasi dan anak saya selamat nantinya," kata dia.
(Abd)