Dana Anak PBB (UNICEF), Senin (23/9), menyerukan agar ada upaya lebih banyak yang memungkinkan akses kemanusiaan guna menyelamatkan ribuan anak-anak di Suriah. Saat ini penderitaan warga yang terjebak konflik di dalam Suriah makin parah.
  Â
Kebetulan, hari-hari ini, para pemimpin dunia berkumpul untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB Ke-68 di Markas PBB di New York, UNICEF. Mereka memperingatkan, konflik yang berkecamuk terus akan memutus bantuan yang sangat diperlukan anak-anak seperti vaksinasi, air minum yang aman, tempat berteduh, pendidikan dan dukungan psikologis.
  Â
"Sebagian daerah telah terkepung selama berbulan-bulan, sehingga banyak keluarga berjuang untuk tetap hidup," kata Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (24/9/2013).
  Â
"Kita harus bisa mencapai anak-anak ini, secara mendesak dan tanpa pembatasan. Semoga banyak pihak dalam konflik itu dapat mewujudkan itu dengan segera mengizinkan pekerja kemanusiaan menyampaikan bantuan penyelamat nyawa anak-anak ini," katanya.
  Â
Satu contoh praktis mengenai betapa akses tanpa hambatan bisa menyelamatkan nyawa, kata Lake, ialah aksi vaksinasi pada Hari Kesehatan Anak mendatang yang bertujuan melindungi anak-anak Suriah dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Pusat perhatian mereka ialah sebanyak 700.000 anak yang belum dicapai melalui kegiatan imunisasi baru-baru ini.
  Â
Menurut UNICEF, layanan kritis seperti kesehatan dan pendidikan juga memerlukan perhatian khusus. Sekolah dan instalasi kesehatan tak boleh menjadi sasaran dalam pertempuran, tapi mesti diakui sebagai "zona perdamaian", tempat perempuan dan anak-anak dapat mencari bantuan dan dukungan.
  Â
Hampir sepanjang tahun ini, UNICEF dan semua mitranya telah menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau ribuan anak di Aleppo, desa di pinggiran Damaskus, sebagian besar Homs, Deir ez Zour dan Desa Dara’a. Pasokan medis, termasuk vaksin, telah tertahan di pos pemeriksaan, dan kegiatan penting perbaikan saluran air telah tertunda.d)
(Abd)
  Â
Kebetulan, hari-hari ini, para pemimpin dunia berkumpul untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB Ke-68 di Markas PBB di New York, UNICEF. Mereka memperingatkan, konflik yang berkecamuk terus akan memutus bantuan yang sangat diperlukan anak-anak seperti vaksinasi, air minum yang aman, tempat berteduh, pendidikan dan dukungan psikologis.
  Â
"Sebagian daerah telah terkepung selama berbulan-bulan, sehingga banyak keluarga berjuang untuk tetap hidup," kata Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (24/9/2013).
  Â
"Kita harus bisa mencapai anak-anak ini, secara mendesak dan tanpa pembatasan. Semoga banyak pihak dalam konflik itu dapat mewujudkan itu dengan segera mengizinkan pekerja kemanusiaan menyampaikan bantuan penyelamat nyawa anak-anak ini," katanya.
  Â
Satu contoh praktis mengenai betapa akses tanpa hambatan bisa menyelamatkan nyawa, kata Lake, ialah aksi vaksinasi pada Hari Kesehatan Anak mendatang yang bertujuan melindungi anak-anak Suriah dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Pusat perhatian mereka ialah sebanyak 700.000 anak yang belum dicapai melalui kegiatan imunisasi baru-baru ini.
  Â
Menurut UNICEF, layanan kritis seperti kesehatan dan pendidikan juga memerlukan perhatian khusus. Sekolah dan instalasi kesehatan tak boleh menjadi sasaran dalam pertempuran, tapi mesti diakui sebagai "zona perdamaian", tempat perempuan dan anak-anak dapat mencari bantuan dan dukungan.
  Â
Hampir sepanjang tahun ini, UNICEF dan semua mitranya telah menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau ribuan anak di Aleppo, desa di pinggiran Damaskus, sebagian besar Homs, Deir ez Zour dan Desa Dara’a. Pasokan medis, termasuk vaksin, telah tertahan di pos pemeriksaan, dan kegiatan penting perbaikan saluran air telah tertunda.d)
(Abd)