Dildo dan vibrator sama-sama mainan seks (sex toys). Bedanya, vibrator menggunakan getaran sementara dildo tidak. Ada sejarah lucu yang menyebutkan penggoda legendaris Cleopatra yang pertama kali menemukan vibrator.
Seperti dikutip Alternet, Rabu (25/9/2013), vibrator yang ditemukan bukan ukiran kayu atau batu, tapi terdiri dari labu yang dilubangi dan diisi oleh lebah yang sedang marah.
Jika sejarah itu benar, Cleopatra termasuk dalam sejarah yang mengambil risiko terbesar.
Ada kisah lain tentang vibrator dan juga berhubungan dengan Cleopatra. Julius Caesar memberikan Cleopatra sebuah emas berbentuk patung penis.
"Apakah dia (Cleopatra) pernah mencobanya merupakan sesuatu yang kita tak akan pernah tahu," begitu tulisan di alternet.
Vibrator di dunia pornografi
Seperti dikutip Alternet, Rabu (25/9/2013), vibrator yang ditemukan bukan ukiran kayu atau batu, tapi terdiri dari labu yang dilubangi dan diisi oleh lebah yang sedang marah.
Jika sejarah itu benar, Cleopatra termasuk dalam sejarah yang mengambil risiko terbesar.
Ada kisah lain tentang vibrator dan juga berhubungan dengan Cleopatra. Julius Caesar memberikan Cleopatra sebuah emas berbentuk patung penis.
"Apakah dia (Cleopatra) pernah mencobanya merupakan sesuatu yang kita tak akan pernah tahu," begitu tulisan di alternet.
Vibrator di dunia pornografi
2 dari 2 halaman
Mainan seks vibrator muncul dalam pornografi pada 1920 yang bisa memberikan pijatan pribadi. Saat itu vibrator bisa dibeli di mana saja dan oleh siapa saja. Namun, tiba-tiba menghilang dari rak toko.
Perang Dunia II membuat penjualan semua peralatan listrik turun serta logam yang digunakan untuk membuat vibrator juga digunakan untuk perang.
Dengan `menghilangnya` vibrator dari pasaran, ada beberapa bukti penjualan sikat gigi listrik meningkat. Pada suatu titik beberapa dokter bertanya-tanya apakah getaran dari vibrator bisa merangsang.
Dan pada 1950, semua produk lainnya mulai bergetar dan dipasarkan untuk wanita sebagai `alat pemijat` atau `reduksi spot`.
Alat tersebut berupa pemijat genggam yang katanya bisa menurunkan berat badan, meningkatkan energi dan membuat penampilan lebih baik serta lebih muda.
Pada 1960, vibrator kembali beraksi sebagai mainan seks dan seorang feminis terkemuka menjadikannya sebagai simbol seksualitas wanita.
Dan sejak 1980-an, vibrator memiliki tempat dalam budaya pop. Jenis mainan seks ini semakin populer saja sejak dikenalkan dalam film Sex in the City pada 1998.
Pada 2009, ada sebuah penelitian yang menyebutkan sekitar 52 persen wanita menggunakan vibrator dan cenderung secara fisik dan psikologis sehat dibanding yang tidak.
(Mel/*)
Advertisement